KOMPAS.com - Berita mengenai mahasiswa Malaysia protes penangkapan 400 orang saat aksi di depan gedung DPR RI memuncaki daftar Populer Global saat ini.
Di bawahnya, terdapat artikel tentang kapsul waktu Putri Diana yang akhirnya dibuka setelah 34 tahun.
Selain itu, berita mengenai pemecatan Kepala Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) oleh Gedung Putih juga banyak dibaca di kanal Global Kompas.com.
Baca juga: Bersitegang dengan Rusia, Trump Bercanda soal Rudal Nuklir di Atap Gedung Putih
Selengkapnya, berikut ini adalah Populer Global edisi Kamis (28/8/2025) hingga Jumat (29/8/2025) pagi.
Sekelompok mahasiswa Malaysia menggelar aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) di Kuala Lumpur pada Selasa (26/8/2025) malam.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 20.30 waktu setempat ini digelar sebagai bentuk solidaritas atas penahanan hampir 400 demonstran dalam unjuk rasa di depan gedung DPR, Jakarta, pada 25 Agustus lalu.
"Di hadapan Kedutaan Indonesia, Kuala Lumpur. Mandiri berdiri teguh bersama ribuan rakyat Indonesia yang semalam dikhianati oleh rejim sendiri. Dari Malaysia ke Indonesia, musuh kita sama, kapitalisme & rejim yang menindas. Panjang umur perjuangan, nafas panjang perlawanan," tulis akun Instagram @mandiri.my, organisasi non-profit yang memberdayakan pemuda dalam partisipasi demokratis di Malaysia, Rabu (27/8/2025).
Baca selengkapnya di sini.
Lebih dari 30 tahun setelah Putri Diana meletakkan kapsul waktu di Rumah Sakit Great Ormond Street (GOSH), London, Inggris, isinya akhirnya dibuka.
Kotak berlapis kayu dan timah itu dibuka pihak rumah sakit pada Rabu (27/8/2025), sebagaimana dilansir Hindustan Times.
Diana membantu menutup kapsul tersebut pada 1991 ketika dia menjabat sebagai Presiden GOSH.
Baca selengkapnya di sini.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi memecat Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Susan Monarez, pada Rabu (27/8/2025) waktu setempat.
Pemecatan itu terjadi setelah Monarez menolak mengundurkan diri di tengah perseteruan dengan Menteri Kesehatan Robert F Kennedy Jr (RFK), yang dikenal memiliki pandangan skeptis terhadap vaksin.
Ketegangan ini turut memicu pengunduran diri lima pejabat senior CDC lainnya. Serikat pekerja menyebutkan, perbedaan pandangan soal kebijakan vaksin menjadi pemicu utama hengkangnya para pejabat tersebut dari lembaga kesehatan masyarakat AS itu.