Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Asing Tuang Bir ke Belalai Gajah, Warga Kenya Murka

Kompas.com - 29/08/2025, 15:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Seorang turis asal Spanyol menuai kecaman luas setelah mengunggah video dirinya menuangkan bir ke belalai seekor gajah di Kenya. Aksi tersebut memicu kemarahan publik hingga mendorong pihak berwenang meluncurkan investigasi.

Dalam rekaman yang sempat beredar di Instagram, pria itu terlihat minum dari sekaleng bir merek lokal, Tusker, kemudian memberikan sisanya kepada gajah.

"Hanya seekor gajah bergading (tusker) dengan temannya yang bergading (tusked)," tulis keterangan dalam video tersebut yang kemudian dihapus setelah menuai kritik keras dari warganet Kenya.

Baca juga: Gajah Liar di Thailand Santai Masuk Toko Kelontong, Ambil Camilan Sendiri

BBC yang menganalisis rekaman itu memastikan keasliannya.

Lanskap dan penampakan seekor gajah jantan yang terkenal menunjukkan, peristiwa tersebut terjadi di Ol Jogi Conservancy, kawasan konservasi satwa liar di Laikipia, Kenya tengah.

Seorang staf konservasi, yang hanya disebut bernama Frank, menyebut tindakan turis tersebut mengejutkan, sebagaimana dilansir BBC, Jumat (16/8/2025).

“Ini seharusnya tidak pernah terjadi. Kami adalah lembaga konservasi dan kami tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Kami bahkan tidak mengizinkan orang mendekati gajah," ujarnya kepada BBC.

Baca juga: Induk Gajah yang Anaknya Mati Ditabrak Truk Balik ke TKP Usai Dibius 3 Kali

Kenya Wildlife Service (KWS) juga mengonfirmasi tengah menyelidiki insiden tersebut.

"Kasus ini sudah ditangani otoritas terkait," kata juru bicara KWS Paul Udoto.

Identitas pria dalam video tidak disebutkan secara jelas. Akun media sosialnya hanya menggunakan variasi nama Skydive_Kenya.

Dalam unggahan lain, dia terlihat memberi wortel kepada dua gajah sambil berkata sedang meminum bir.

Video-video tersebut menuai ratusan komentar. Beberapa warganet bahkan menyerukan deportasi terhadap turis tersebut.

Baca juga: Induk Gajah yang Anaknya Mati Ditabrak Truk Harus Dibius 3 Kali biar Tenang

Gajah ikonik bernama Bupa

Gajah yang diberi bir dalam video disebut-sebut sebagai Bupa. Dia dikenal ramah dan sering difoto oleh pengunjung Ol Jogi.

Bupa diselamatkan dari pembantaian massal gajah di Zimbabwe pada 1989, kemudian dipindahkan ke Ol Jogi pada usia delapan tahun.

Saat ini, kawasan konservasi tersebut menjadi rumah bagi sekitar 500 gajah dan dikenal sebagai pelopor rehabilitasi satwa yatim piatu.

Tidak hanya dengan gajah, pria yang sama juga terekam memberi makan seekor badak dengan wortel di Ol Pejeta Conservancy, cagar alam lain yang berdekatan.

"Dia juga melanggar aturan kami karena dia tidak boleh menyentuh badak. Mereka bukan hewan peliharaan," kata Dylan Habil dari Ol Pejeta kepada BBC.

Ahli biologi sekaligus konservasionis gajah Kenya, Winnie Kiiru, menilai perilaku turis itu membahayakan diri dan satwa liar.

"Sekitar 95 persen gajah di Kenya adalah gajah liar, dan sangat salah memberi kesan di media sosial bahwa Anda bisa mendekati mereka dan memberi makan. Itu bisa membahayakan nyawa manusia maupun gajah," ujar Kiiru.

Baca juga: Momen Haru Induk Gajah Enggan Tinggalkan Anaknya yang Mati Tertabrak Truk

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau