TOKYO, KOMPAS.com – Dalam sebuah video, kepulan asap tebal membubung dari Gunung Fuji dan abu vulkanik menyelimuti Tokyo. Gedung-gedung hingga kendaraan tertutup debu, spemandangan menjadi gelap.
Video itu juga memperlihatkan seorang perempuan di jalanan ramai menerima peringatan di ponselnya bahwa Gunung Fuji baru saja meletus.
Pemandangan dramatis itu bukan peristiwa nyata, melainkan simulasi video berbasis akal imitasi atau artificial intelligence (AI), sebagaimana dilansir CNN, Kamis (28/8/2025).
Video yang dibuat dengan AI itu dirilis Jepang untuk memperingatkan 20 juta penduduk Tokyo mengenai kemungkinan dampak letusan Gunung Fuji.
Video tersebut dirilis pada Minggu (24/8/2025) oleh Divisi Pencegahan Bencana Pemerintah Metropolitan Tokyo.
"Momen itu mungkin tiba tanpa peringatan apa pun," bunyi narasi dalam video sebelum menampilkan visual asap pekat membumbung dari puncak gunung.
Baca juga: Gunung Shinmoedake Jepang Meletus, Muntahkan Abu Vulkanik 3.000 Meter
Video tersebut memperingatkan bahwa abu vulkanik dapat mencapai Tokyo dalam waktu dua jam.
Abu ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, mengganggu pasokan listrik, transportasi, hingga distribusi makanan.
Pada Selasa (26/8/2025), bertepatan dengan Hari Pencegahan Bencana Gunung Berapi Jepang, Kantor Kabinet Jepang juga merilis video simulasi terpisah.
Gunung Fuji memang sudah lama tidak meletus. Letusan terakhir terjadi 318 tahun lalu dan dikenal dengan nama Letusan Hoei. Namun, gunung ini tetap berstatus aktif dan diawasi ketat.
Jepang kerap menghadapi bencana alam karena berada di kawasan Cincin Api Pasifik, wilayah dengan aktivitas seismik dan vulkanik tinggi.
Peringatan dari pemerintah makin gencar sejak awal tahun, ketika otoritas menyebut kemungkinan 80 persen gempa besar melanda Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan.
Beberapa seismolog menilai perkiraan tersebut sulit dipastikan tingkat akurasinya, tetapi tetap menimbulkan kekhawatiran publik.
Baca juga: Gunung Krasheninnikov Rusia Meletus Diduga Terkait Gempa M 8,8
Video Gunung Fuji bikinan AI tersebut langsung menuai tanggapan warga di media sosial.