Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenis dan Cara Merawat Tanaman Anggrek

Dengan lebih dari 25.000 spesies alami dan ratusan ribu hibrida, anggrek menawarkan pesona yang tak tertandingi.

Namun, merawat anggrek memerlukan ketelitian dan pemahaman khusus agar tanaman ini dapat tumbuh subur dan berbunga lebat.

Sebelum merawat, ada baiknya Anda memahami jenis-jenis anggrek. Hal ini karena setiap jenis anggrek memiliki kebutuhan spesifik.

Berikut adalah beberapa jenis anggrek:

Phalaenopsis (Anggrek Bulan), cocok untuk pemula, tahan di lingkungan dalam ruangan dengan cahaya terang tidak langsung dan suhu 18-28°C.

Dendrobium, tahan di iklim tropis, menyukai cahaya terang dan kelembapan tinggi, dengan suhu siang 21-29°C.

Cattleya, membutuhkan cahaya kuat dan suhu siang 21-29°C, cocok untuk yang berpengalaman.

Vanda, akar menggantung, suka cahaya terang dan kelembapan tinggi, ideal untuk teras terbuka.

Setelah mengetahui jenis anggrek, Anda harus paham bagaimana cara merawatnya dengan baik, alih-alih layu sebelum berkembang:

1. Pencahayaan yang Ideal

Menurut Master Gardener Mary Marlowe Leverette, anggrek membutuhkan cahaya terang tidak langsung untuk tumbuh optimal.

Tempatkan anggrek di dekat jendela yang menghadap timur atau selatan, tetapi hindari paparan sinar matahari langsung yang dapat membakar daun.

Jika daun tampak hijau tua, itu pertanda kurang cahaya, sedangkan bercak kecokelatan menunjukkan kelebihan sinar matahari.

Gunakan tirai tipis atau kaca buram untuk menyaring cahaya jika diperlukan. Intensitas cahaya sekitar 60-70 persen dari sinar matahari penuh sangat ideal untuk anggrek, terutama jenis seperti Phalaenopsis dan Dendrobium.

2. Media Tanam yang Tepat

Anggrek tidak tumbuh baik di tanah biasa karena akarnya membutuhkan sirkulasi udara yang baik. Pakar dari American Orchid Society merekomendasikan media tanam berpori seperti campuran kulit kayu pinus, lumut sphagnum, perlit, atau arang hortikultura dengan pH sedikit asam (5,5-6,5).

Media ini memungkinkan drainase yang baik dan mencegah pembusukan akar. Ganti media tanam setiap 1-2 tahun untuk menjaga kesehatan akar.

Pot transparan dengan lubang drainase juga disarankan untuk memantau kondisi akar secara langsung.

3. Penyiraman yang Terukur

Kesalahan umum dalam merawat anggrek adalah penyiraman berlebihan. Justin Kondrat menekankan pentingnya siklus kering-basah.

Siram anggrek 1-2 kali seminggu pada musim panas dan sekali seminggu pada musim dingin, menggunakan air bersuhu ruangan.

Pastikan air mengalir keluar dari lubang pot untuk menghindari genangan. Periksa akar: jika hijau dan montok, anggrek cukup air; jika keriput dan abu-abu, tanaman kekurangan air; jika hitam dan lembek, itu tanda pembusukan.

Pakar dari Baby Bio juga menambahkan bahwa anggrek lebih menyukai kelembapan dari udara, jadi semprotkan air di sekitar daun atau letakkan wadah air di dekatnya untuk menjaga kelembapan 40-70 persen.

4. Suhu dan Kelembapan

Anggrek adalah tanaman tropis yang tumbuh baik pada suhu 18-29°C di siang hari dan 12-18°C di malam hari, dengan kelembapan 40-70 persen.

Di Indonesia, kondisi ini relatif mudah dipenuhi secara alami. Untuk anggrek dalam ruangan ber-AC, gunakan pelembap udara atau letakkan tanaman di atas nampan berisi kerikil dan air untuk meningkatkan kelembapan. Hindari perubahan suhu ekstrem yang dapat mengganggu pembungaan.

Jenis seperti Vanda membutuhkan kelembapan lebih tinggi, sedangkan Phalaenopsis lebih toleran terhadap kondisi standar.

5. Pemupukan yang Tepat

Pemupukan adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan dan pembungaan. Gunakan pupuk khusus anggrek yang diencerkan hingga seperempat dosis selama musim pertumbuhan (musim semi dan panas).

Hindari pemupukan berlebihan karena dapat merusak akar. Pada musim dingin, hentikan pemupukan karena pertumbuhan tanaman melambat.

Pupuk kaya kalium, seperti yang direkomendasikan untuk pohon anggrek (Bauhinia variegata), juga dapat digunakan untuk mendukung pembungaan.

6. Pemangkasan Setelah Berbunga

Setelah bunga layu, Justin Kondrat menyarankan opsi pemangkasan: Potong batang hingga pangkal untuk mendorong pembentukan batang baru, yang biasanya menghasilkan bunga dalam beberapa bulan.

Potong dua hingga tiga ruas di bawah bunga terakhir untuk merangsang cabang baru, meskipun peluang keberhasilannya sekitar 50 persen.

Pangkas juga daun yang menguning atau kering dengan gunting steril, tetapi biarkan daun hijau yang sehat sebagai sumber energi.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Anggrek rentan terhadap hama seperti kutu daun dan penyakit seperti jamur atau bakteri. Bersihkan tanaman dari kotoran, gulma, dan daun busuk secara rutin.

Jika terserang hama, gunakan insektisida; untuk jamur, aplikasikan fungisida; dan untuk bakteri, gunakan bakterisida. Pastikan sirkulasi udara baik untuk mencegah kelembapan berlebih yang memicu penyakit.

https://www.kompas.com/homey/read/2025/09/05/233218576/jenis-dan-cara-merawat-tanaman-anggrek

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke