KOMPAS.com - Beberapa dari kita beranggapan bahwa semakin terang rumah di malam hari, semakin aman pula rumah tersebut dari ancaman pencurian.
Namun, para ahli keamanan justru menekankan bahwa kenyataannya tidak sesederhana itu. Menyalakan lampu luar rumah memang bisa membantu menjaga keamanan, tetapi penggunaannya juga perlu dipertimbangkan.
Faktor keamanan, konsumsi energi, penempatan lampu, hingga dampaknya terhadap lingkungan menjadi hal penting yang sebaiknya diperhatikan.
Manfaat menyalakan lampu luar
Dilansir dari Better Homes and Gardens, menurut Sara Harshbarger, pakar keamanan sekaligus Senior Vice President di Brinks Home, pencahayaan luar rumah yang ditempatkan dengan tepat bisa sangat efektif.
Lampu tidak hanya menerangi pintu masuk, tetapi juga area penting lain seperti garasi, gudang, dan jalan setapak. Cahaya yang cukup membantu mencegah orang maupun hewan mendekat tanpa terdeteksi.
Jimmy Lin, Vice President Product Management di ADT, menambahkan bahwa lampu luar juga sangat berguna ketika ada tamu atau kurir yang datang malam hari.
Bagi penghuni rumah yang sering pulang larut malam, pencahayaan luar memberi rasa aman.
Selain itu, lampu luar rumah juga berperan dalam meningkatkan keamanan. Rumah yang terang cenderung tidak menarik perhatian pencuri karena mereka biasanya mencari area gelap untuk bersembunyi.
Mengapa lampu luar tidak harus selalu menyala?
Meski memiliki banyak manfaat, meninggalkan lampu luar menyala sepanjang malam bukan berarti solusi terbaik. Ada beberapa alasan mengapa lampu justru sebaiknya tidak dinyalakan terus-menerus.
Pertama, pencahayaan yang salah penempatan bisa menimbulkan efek sebaliknya.
Alih-alih menambah keamanan, lampu justru bisa menyorot titik lemah rumah yang memudahkan pencuri mencari celah masuk.
Inilah sebabnya Harshbarger menyarankan agar lampu dipadukan dengan sistem keamanan lain, seperti sensor gerak atau CCTV.
Kedua, penggunaan lampu terus-menerus bisa membuat konsumsi listrik meningkat, terutama jika masih menggunakan bohlam pijar lama.
Lampu jenis ini boros listrik dan menghasilkan panas berlebih. Berbeda dengan lampu LED yang lebih hemat energi dan tahan lama, atau lampu tenaga surya yang lebih ramah lingkungan.
Jika tetap ingin menyalakan lampu luar semalaman, sebaiknya pilih lampu LED atau solar light agar tidak membebani tagihan listrik.
Ketiga, pencahayaan berlebihan bisa menimbulkan polusi cahaya. Bukan hanya mengganggu tetangga, tetapi juga satwa yang ada di sekitar rumah.
Maksimalkan pencahayaan luar rumah
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari lampu luar tanpa menimbulkan dampak negatif, para ahli menyarankan pencahayaan yang lebih cerdas.
Misalnya, lampu tenaga surya dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk menerangi garasi. Lampu ini biasanya berdaya rendah, cahayanya diarahkan ke bawah, dan tidak terlalu mengganggu lingkungan sekitar.
Meski demikian, intensitasnya cukup untuk membuat suatu area tetap terlihat jelas.
Selain itu, penggunaan lampu sensor gerak juga sangat efektif. Lampu jenis ini hanya menyala ketika mendeteksi pergerakan, sehingga lebih hemat energi.
Selain itu, cahaya yang tiba-tiba muncul bisa membuat pencuri mengurungkan niatnya karena khawatir menarik perhatian orang sekitar.
Dengan demikian, lampu luar rumah bukan sekadar soal menyalakannya sepanjang malam, melainkan bagaimana menggunakannya dengan cerdas agar keamanan rumah terjaga tanpa merugikan lingkungan.
https://www.kompas.com/homey/read/2025/09/06/092107076/haruskah-lampu-luar-rumah-dibiarkan-menyala-semalaman