Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Air Keran Berbau dan Menguning, Jangan Diabaikan

Kompas.com - 30/07/2025, 18:30 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Untuk mengevaluasi penyebabnya, masukkan sedikit air ke dalam gelas sempit, lalu menjauhlah dari wastafel, putar air di dalam gelas, dan cium baunya.

Jika air tidak berbau, kemungkinan besar masalahnya adalah bakteri di saluran pembuangan wastafel. Apabila air berbau, kemungkinan berasal dari pemanas air.

Terdapat elemen di pemanas air yang dirancang untuk melindunginya dari korosi. Terkadang elemen tersebut menyebabkan bau sulfida karena kerusakannya seiring waktu. 

Baca juga: Hati-hati, Air Keran Mungkin Tak Cocok untuk Menyiram Tanaman Hias

Bau apek, berjamur, tanah, rumput, atau amis

Meski bau-bau ini tidak berbahaya, indra perasa dan penciuman manusia sangat sensitif, bahkan pada tingkat sangat rendah.

Penyebab air keran berbau apek, berjamur, tanah, rumput, atau amis karena bahan organik yang membusuk di saluran pembuangan serta pencemaran air sumur dari drainase permukaan. 

Untuk memastikan masalahnya bukan di sumur, isi gelas dengan air keran, lalu menjauhlah dari wastafel dan putar air di dalam gelas beberapa kali.

Jika masalahnya ada di saluran pembuangan, air keran di dalam gelas seharusnya tidak berbau. Mendisinfeksi, membersihkan, dan menyiram saluran pembuangan akan menghilangkan bau tersebut.

Baca juga: Air Keran Vs Air Hujan, Mana yang Lebih Baik untuk Menyiram Tanaman? 

Bau minyak bumi dan bensin

Ilustrasi air keran.Unsplash/swankyfella Ilustrasi air keran.
Meski masalah bau ini jarang terjadi, potensinya serius. Bau ini mungkin disebabkan beberapa hal: 

  • Tangki bahan bakar atau tangki penyimpanan bahan bakar bawah tanah yang bocor di dekat sumur atau ledeng.
  • Limbah dari pabrik atau tempat pembuangan akhir yang mencemari pasokan air.
  • Limpasan dari pertanian yang mencemari pasokan air. 

Hentikan minum air yang berbau minyak bumi dan bensin ini karena dapat menyebabkan beberapa konsekuensi kesehatan, seperti anemia, peningkatan risiko kanker, masalah hati, dan ginjal. 

Penyebab air keran berbau logam

Dilansir dari Washington State Department of Health, besi atau tembaga dapat merembes ke dalam air melalui pipa. Logam yang kurang umum, seperti seng dan mangan, juga bisa menjadi masalah.

Jika khawatir masalah inni, mintalah air di rumah tangga kamu dianalisis oleh laboratorium bersertifikat atau hubungi perusahaan air minum. Mintalah daftar laboratorium yang berkualifikasi dari dinas kesehatan setempat. 

Baca juga: 4 Penyebab Air Keran Berwarna Coklat dan Berbau Karat 

Penyebab air keran menguning 

Jika air tiba-tiba berubah warna, seperti menguning, bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan masyarakat.

Hubungi perusahaan air minum atau jika memiliki sumur sendiri, hubungi dinas kesehatan setempat. Kemungkinan besar aliran air di pipa utama terganggu, seperti pipa putus atau pemadam kebakaran, atau masalah perpipaan yang menyebabkan air yang tidak aman masuk ke dalam pipa. 

Air menguning menjadi masalah yang sering dialami. Biasanya, hal ini disebabkan karat besi. Pipa besi galvanis, baja, atau besi cor di rumah, serta pipa utama air dapat menyebabkan air berkarat.

Meski tidak sedap dipandang dan berpotensi merusak pakaian dan perlengkapan, zat besi dalam air minum bukanlah masalah kesehatan manusia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau