Untuk mengevaluasi penyebabnya, masukkan sedikit air ke dalam gelas sempit, lalu menjauhlah dari wastafel, putar air di dalam gelas, dan cium baunya.
Jika air tidak berbau, kemungkinan besar masalahnya adalah bakteri di saluran pembuangan wastafel. Apabila air berbau, kemungkinan berasal dari pemanas air.
Terdapat elemen di pemanas air yang dirancang untuk melindunginya dari korosi. Terkadang elemen tersebut menyebabkan bau sulfida karena kerusakannya seiring waktu.
Baca juga: Hati-hati, Air Keran Mungkin Tak Cocok untuk Menyiram Tanaman Hias
Meski bau-bau ini tidak berbahaya, indra perasa dan penciuman manusia sangat sensitif, bahkan pada tingkat sangat rendah.
Penyebab air keran berbau apek, berjamur, tanah, rumput, atau amis karena bahan organik yang membusuk di saluran pembuangan serta pencemaran air sumur dari drainase permukaan.
Untuk memastikan masalahnya bukan di sumur, isi gelas dengan air keran, lalu menjauhlah dari wastafel dan putar air di dalam gelas beberapa kali.
Jika masalahnya ada di saluran pembuangan, air keran di dalam gelas seharusnya tidak berbau. Mendisinfeksi, membersihkan, dan menyiram saluran pembuangan akan menghilangkan bau tersebut.
Baca juga: Air Keran Vs Air Hujan, Mana yang Lebih Baik untuk Menyiram Tanaman?
Hentikan minum air yang berbau minyak bumi dan bensin ini karena dapat menyebabkan beberapa konsekuensi kesehatan, seperti anemia, peningkatan risiko kanker, masalah hati, dan ginjal.
Dilansir dari Washington State Department of Health, besi atau tembaga dapat merembes ke dalam air melalui pipa. Logam yang kurang umum, seperti seng dan mangan, juga bisa menjadi masalah.
Jika khawatir masalah inni, mintalah air di rumah tangga kamu dianalisis oleh laboratorium bersertifikat atau hubungi perusahaan air minum. Mintalah daftar laboratorium yang berkualifikasi dari dinas kesehatan setempat.
Baca juga: 4 Penyebab Air Keran Berwarna Coklat dan Berbau Karat
Jika air tiba-tiba berubah warna, seperti menguning, bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan masyarakat.
Hubungi perusahaan air minum atau jika memiliki sumur sendiri, hubungi dinas kesehatan setempat. Kemungkinan besar aliran air di pipa utama terganggu, seperti pipa putus atau pemadam kebakaran, atau masalah perpipaan yang menyebabkan air yang tidak aman masuk ke dalam pipa.
Air menguning menjadi masalah yang sering dialami. Biasanya, hal ini disebabkan karat besi. Pipa besi galvanis, baja, atau besi cor di rumah, serta pipa utama air dapat menyebabkan air berkarat.
Meski tidak sedap dipandang dan berpotensi merusak pakaian dan perlengkapan, zat besi dalam air minum bukanlah masalah kesehatan manusia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini