KOMPAS.com - Bunga anggrek bisa mekar hingga berbulan-bulan. Namun, ketika akhirnya bunga mulai layu dan rontok, banyak pemilik yang bertanya-tanya, haruskah batang anggrek dipotong agar bunganya kembali tumbuh?
Memahami cara merawat batang anggrek setelah berbunga adalah kunci agar tanaman tetap sehat dan siap menghasilkan bunga baru.
Kesalahan kecil dalam pemangkasan bisa membuat anggrek sulit berbunga lagi, bahkan berisiko mengalami infeksi jamur.
Baca juga: Manfaat Menyiram Tanaman Anggrek dengan Air Cucian Beras, Bikin Subur
Tidak semua batang anggrek harus langsung dipotong setelah bunga rontok. Hal ini bergantung pada kondisi batang dan jenis tanaman anggrek yang kamu miliki.
Jika batang tampak menguning atau kecokelatan, segera pangkas habis. Batang ini sudah mati dan tidak akan menghasilkan bunga baru.
Sementara itu, jika batang masih hijau, jangan langsung dipotong. Ada kemungkinan batang ini bisa menumbuhkan cabang baru dan menghasilkan bunga, terutama pada jenis anggrek tertentu, seperti Phalaenopsis.
Memangkas pada waktu yang tepat akan memberi kesempatan bagi anggrek untuk pulih dan menyimpan energi guna pertumbuhan batang baru yang sehat.
Baca juga: 7 Masalah yang Sering Menyerang Daun Anggrek
Langkah perawatan yang dilakukan setelah bunga anggrek mati berbeda-beda, bergantung jenis anggreknya.
Namun, jika kamu tidak tahu pasti jenis anggrek yang dimiliki, kondisi batang bisa menjadi petunjuk untuk perawatan selanjutnya.
Sebagian besar jenis anggrek hanya berbunga sekali dari batang yang sama. Begitu bunga gugur, batang akan berubah menjadi cokelat dan mengering.
Baca juga: 5 Kesalahan Fatal yang Membuat Tanaman Anggrek Mudah Layu
Pada tahap ini, potong seluruh batang hingga ke pangkalnya dengan gunting tajam yang sudah disterilkan.
Pemangkasan ini membantu tanaman mengalihkan energi dari batang lama menuju pertumbuhan daun dan akar baru.
Dari pertumbuhan ini, batang segar akan muncul dan menjadi "rumah" bagi bunga di musim tumbuh berikutnya.