Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

345 Siswa dan Guru Keracunan MBG di Bandung Barat, Dinkes Akui 107 SPPG Belum Bersertifikat Higiene

Kompas.com - 16/10/2025, 14:45 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus meluas.

Hingga Kamis (16/10/2025) pagi, jumlah korban yang tercatat di posko utama di SMP Negeri 1 Cisarua telah mencapai 345 orang. Dari total itu, empat di antaranya merupakan guru.

Koordinator Lapangan Posko SMPN 1 Cisarua, Aep Kunaefi, menyebut seluruh korban mengonsumsi makanan MBG pada Selasa (14/10/2025) dan mengalami gejala serupa seperti mual, pusing, serta muntah-muntah.

"Total keseluruhan pasien dari kemarin hingga siang ini sekitar 345 siswa," ujarnya.

Menurut Aep, sebagian besar korban telah mendapat penanganan medis dan diperbolehkan pulang, sementara sekitar 60 orang masih dirawat di berbagai fasilitas kesehatan.

Baca juga: Mendikdasmen Sebut Kemungkinan MBG Dikelola Sekolah lewat School Kitchen

Dari Sekolah Dasar hingga SMK, Siapa Saja yang Jadi Korban?

Sebaran korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMK. Sebagian besar siswa dirujuk ke sejumlah rumah sakit dan klinik di sekitar Bandung Barat, seperti RSUD Lembang, RSJ Cisarua, RS Karisma Cimareme, Puskesmas Jayagiri, hingga RS Cibabat.

Tidak hanya siswa, empat guru dari SDN 1 Barukai dan SDN Garuda juga dilaporkan mengalami gejala serupa.

Kepala SDN 1 Barukai, Supriatna, mengatakan bahwa dua gurunya sempat dibawa ke posko.

“Yang satu sudah dirujuk ke rumah sakit, yaitu Ibu Feni. Sedangkan satu lagi dibawa karena mengalami gejala meskipun tidak mencicipi makanan MBG, mungkin karena sugesti,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo Ceritakan Latar Belakang Digagasnya MBG kepada Steve Forbes

Dalam satu bulan terakhir, sedikitnya 1.700 pelajar dan guru di Kabupaten Bandung Barat dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, telah terjadi lima kasus di empat kecamatan sejak 22 September hingga 15 Oktober 2025.

Kasus pertama dan kedua terjadi di Cihampelas dan Cipongkor dengan total 1.315 korban. Kasus ketiga muncul di Cisarua, dan terbaru di Padalarang serta Pasirlangu, menimpa 13 siswa dari dua sekolah dasar.

Siswi SMPN 1 Cisarua melintas tumpukan ratusan menu MBG yang belum sempat dibagikan, Selasa (14/10/2025).KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Siswi SMPN 1 Cisarua melintas tumpukan ratusan menu MBG yang belum sempat dibagikan, Selasa (14/10/2025).

Apa Kata Para Korban dan Guru?

Salah satu korban, Agis Kurniawan (16), siswa SMKN 1 Cisarua, mengaku trauma dan enggan lagi mengonsumsi makanan dari program MBG.

“Harusnya lebih dipertimbangkan lagi apa yang diberikan. Anak-anak maunya makanan bergizi, bukan yang malah bikin sakit,” kata Agis.

Baca juga: Kesaksian Guru SD soal Detik-detik Keracunan MBG di Cisarua Bandung Barat

Guru SDN Garuda, Rieke Amelia Yani (21), juga menyampaikan hal serupa. Ia menilai program MBG sebenarnya baik dan bermanfaat, tetapi harus dikelola lebih serius.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau