KOMPAS.com - Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus meluas.
Hingga Kamis (16/10/2025) pagi, jumlah korban yang tercatat di posko utama di SMP Negeri 1 Cisarua telah mencapai 345 orang. Dari total itu, empat di antaranya merupakan guru.
Koordinator Lapangan Posko SMPN 1 Cisarua, Aep Kunaefi, menyebut seluruh korban mengonsumsi makanan MBG pada Selasa (14/10/2025) dan mengalami gejala serupa seperti mual, pusing, serta muntah-muntah.
"Total keseluruhan pasien dari kemarin hingga siang ini sekitar 345 siswa," ujarnya.
Menurut Aep, sebagian besar korban telah mendapat penanganan medis dan diperbolehkan pulang, sementara sekitar 60 orang masih dirawat di berbagai fasilitas kesehatan.
Baca juga: Mendikdasmen Sebut Kemungkinan MBG Dikelola Sekolah lewat School Kitchen
Sebaran korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMK. Sebagian besar siswa dirujuk ke sejumlah rumah sakit dan klinik di sekitar Bandung Barat, seperti RSUD Lembang, RSJ Cisarua, RS Karisma Cimareme, Puskesmas Jayagiri, hingga RS Cibabat.
Tidak hanya siswa, empat guru dari SDN 1 Barukai dan SDN Garuda juga dilaporkan mengalami gejala serupa.
Kepala SDN 1 Barukai, Supriatna, mengatakan bahwa dua gurunya sempat dibawa ke posko.
“Yang satu sudah dirujuk ke rumah sakit, yaitu Ibu Feni. Sedangkan satu lagi dibawa karena mengalami gejala meskipun tidak mencicipi makanan MBG, mungkin karena sugesti,” ujarnya.
Baca juga: Prabowo Ceritakan Latar Belakang Digagasnya MBG kepada Steve Forbes
Dalam satu bulan terakhir, sedikitnya 1.700 pelajar dan guru di Kabupaten Bandung Barat dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, telah terjadi lima kasus di empat kecamatan sejak 22 September hingga 15 Oktober 2025.
Kasus pertama dan kedua terjadi di Cihampelas dan Cipongkor dengan total 1.315 korban. Kasus ketiga muncul di Cisarua, dan terbaru di Padalarang serta Pasirlangu, menimpa 13 siswa dari dua sekolah dasar.
Siswi SMPN 1 Cisarua melintas tumpukan ratusan menu MBG yang belum sempat dibagikan, Selasa (14/10/2025).Salah satu korban, Agis Kurniawan (16), siswa SMKN 1 Cisarua, mengaku trauma dan enggan lagi mengonsumsi makanan dari program MBG.
“Harusnya lebih dipertimbangkan lagi apa yang diberikan. Anak-anak maunya makanan bergizi, bukan yang malah bikin sakit,” kata Agis.
Baca juga: Kesaksian Guru SD soal Detik-detik Keracunan MBG di Cisarua Bandung Barat
Guru SDN Garuda, Rieke Amelia Yani (21), juga menyampaikan hal serupa. Ia menilai program MBG sebenarnya baik dan bermanfaat, tetapi harus dikelola lebih serius.