Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Wisatawan Telantar di Pangandaran, Travel Akui Salah dan Janji Kembalikan Uang

Kompas.com - 27/10/2025, 19:30 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Peristiwa ratusan wisatawan asal Cianjur yang telantar di kawasan wisata Pangandaran, Jawa Barat, viral di media sosial setelah video mereka beredar luas.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @visitcianjur pada Senin (27/10/2025), tampak sejumlah wisatawan yang didominasi ibu-ibu dan bapak-bapak kebingungan di sekitar area penginapan. Mereka tampak kecewa karena tak kunjung mendapat kepastian tempat menginap dari pihak biro perjalanan.

Rombongan tersebut sebelumnya menempuh perjalanan panjang sekitar delapan jam dari Cianjur menuju Pangandaran. Namun, sesampainya di lokasi, tidak ada kamar yang bisa ditempati lantaran pihak jasa travel diduga belum melakukan pemesanan hotel.

“Kondisi sekarang telantar, tidak ada booking hotel, astaghfirullahaladzim,” ujar perekam video dengan nada kesal.

Para wisatawan disebut sudah menunggu berjam-jam tanpa kejelasan, hingga akhirnya melakukan protes kepada pihak penyelenggara perjalanan. Situasi sempat memanas sebelum kedua pihak dimediasi oleh kepolisian.

Baca juga: Dedi Mulyadi Beri Kado Istimewa untuk HUT Pangandaran, Kabulkan Permintaan Bupati Lunasi Utang Rp 50 M

Dalam hasil mediasi itu, pihak travel menandatangani surat pernyataan yang berisi janji untuk mengembalikan uang sebesar Rp 9 juta kepada rombongan wisatawan. Pengembalian dijadwalkan dilakukan paling lambat pada 10 November 2025.

Apabila janji itu tidak ditepati, rombongan wisatawan berencana menempuh jalur hukum. Setelah mediasi, para peserta akhirnya memutuskan kembali ke Cianjur sekitar pukul 16.15 WIB dan tiba dengan selamat pada pukul 01.30 WIB dini hari.

2.400 Wisatawan Datang, 150 Orang Tak Dapat Kamar

Suasana di kawasan Pantai Pangandaran mendadak heboh pada Minggu (26/10/2025) saat sekitar 2.400 wisatawan asal Cianjur datang secara bersamaan. Dari jumlah tersebut, sedikitnya 150 orang tak bisa langsung menempati kamar hotel yang mereka pesan.

Penyebabnya, pihak biro perjalanan belum melunasi biaya penginapan. Akibatnya, para wisatawan harus menunggu di luar hotel selama berjam-jam hingga pihak penginapan mengambil keputusan baru.

Setelah komunikasi cukup panjang, pihak hotel akhirnya memberi kebijakan khusus agar wisatawan tetap bisa bermalam di sana, meski urusan administrasi belum sepenuhnya selesai.

Travel Akui Kesalahan dan Janji Tuntaskan Masalah

Baca juga: Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu Bikin Warga Pangandaran Geleng Kepala: Ripuh Lah

Perwakilan Travel Daun, Solihin, menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi para peserta.

“Kami sangat mohon maaf yang sebenar-benarnya kepada semua pihak terkait kejadian ini,” ujar Solihin di Pangandaran, Minggu (26/10/2025) malam.

Ia menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran terjadi akibat miskomunikasi internal dan kendala administrasi dalam proses pelunasan hotel pada 25 Oktober 2025.

“Kami akan menyelesaikan pembayaran maksimal pada 10 November 2025. Kami mengakui kesalahan sepenuhnya ada di pihak kami,” katanya.

Sementara itu, pihak penginapan, Dandi, mengonfirmasi bahwa pihak travel baru membayar uang muka (DP), sedangkan sisa pembayaran yang mencapai sekitar Rp 24 juta belum dilunasi.

“Kami hanya menerima DP. Sisanya sampai sekarang belum dibayar. Kalau dijumlahkan dari seluruh penginapan itu sekitar Rp 24 juta,” ucap Dandi.

Artikel ini tayang di TribunJabar.id dengan judul “Kami Mohon Maaf”: Travel Akui Kesalahan Usai Ratusan Wisatawan Cianjur Telantar di Pangandaran

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau