KOMPAS.com - Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya, tetapi juga memiliki banyak destinasi wisata dalam ruangan (indoor).
Hal itu menjadi pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin tetap menikmati liburan tanpa harus khawatir dengan cuaca.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan ringan diprediksi akan melanda beberapa wilayah di Yogyakarta pada Selasa (1/4/2025).
Berikut adalah beberapa destinasi wisata indoor di Yogyakarta yang bisa dikunjungi saat cuaca tidak bersahabat:
1. Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta merupakan salah satu tempat wisata budaya yang dapat dikunjungi meskipun cuaca sedang ekstrem. Sebagian besar kompleksnya berada dalam ruangan, sehingga wisatawan tetap nyaman saat menjelajah.
Keraton Yogyakarta didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755 setelah pecahnya Kesultanan Mataram Islam. Wisatawan bisa melihat berbagai peninggalan sejarah, seperti benda pusaka, kereta kuda kerajaan, potret para sultan, hingga berbagai koleksi museum di dalamnya.
2. Benteng Vredeburg
Tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, terdapat Benteng Vredeburg yang dulunya digunakan oleh Belanda untuk mengontrol situasi di dalam Keraton Yogyakarta.
Benteng ini kini menjadi museum yang menyimpan berbagai koleksi sejarah, termasuk diorama Kongres Boedi Oetomo, replika pelantikan Soedirman sebagai Panglima Besar TNI, serta berbagai dokumen bersejarah.
Baca juga: 11 Tempat Wisata Wonogiri Populer dan Hidden Gem, Kunjungi Saat Mudik
3. Taman Pintar
Taman Pintar Yogyakarta adalah destinasi edukasi yang cocok untuk anak-anak dan keluarga. Lokasinya strategis karena dekat dengan Jalan Malioboro dan Benteng Vredeburg.
Wisatawan dapat menikmati berbagai zona edukatif, seperti zona pengolahan sampah, science theater, planetarium, dan zona perpustakaan. Karena mayoritas wahana berada di dalam ruangan, pengunjung tetap aman dari cuaca buruk.
4. Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu menyimpan koleksi seni dan budaya dari Kerajaan Mataram Islam serta Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman.
Koleksinya mencakup gamelan, lukisan, arca, dan batik. Ikon museum ini adalah relief yang ditata miring, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.
5. Museum Dirgantara
Museum Dirgantara Yogyakarta menyajikan koleksi pesawat terbang bersejarah serta peninggalan pahlawan nasional dari TNI Angkatan Udara. Menempati area seluas 12.000 meter persegi, museum ini memiliki 61 koleksi pesawat terbang serta diorama yang menggambarkan peran TNI AU dalam sejarah Indonesia.
Baca juga: 4 Wisata Alam Instagramable di Bandung, Bisa Dinikmati Gratis Saat Libur Lebaran
6. Museum Gunung Merapi
Museum Gunung Merapi menawarkan informasi mengenai gunung api di dunia dan letusannya. Pengunjung dapat melihat artefak dari letusan Gunung Merapi tahun 2006, seperti bangkai sepeda motor, alat-alat rumah tangga, dan dokumentasi foto erupsi tahun 2010. Museum ini juga memamerkan foto erupsi gunung api dari berbagai negara, seperti Chili, Italia, dan Amerika Serikat.
7. Monumen Jogja Kembali Unik
Monumen Jogja Kembali atau Monjali memiliki bentuk bangunan yang menyerupai tumpeng. Monumen ini didirikan untuk memperingati kembalinya Kota Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia setelah direbut oleh Belanda pada tahun 1949. Koleksi yang ditampilkan mencakup 1.108 benda bersejarah, seperti miniatur, replika kendaraan perang, senjata tradisional, serta dokumentasi sejarah perjuangan bangsa.
8. Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo memiliki koleksi yang mencakup bidang geologi, biologi, etnografi, arkeologi, hingga seni rupa. Bangunan museum ini berbentuk rumah joglo dengan arsitektur yang menyerupai Masjid Keraton Kasepuhan Cirebon.
Baca juga: Gak Cuma Jalan-jalan, 9 Wisata Edukasi Ini Bikin Anak Makin Cerdas
9. Jogja National Museum
Jogja National Museum (JNM) adalah tempat pameran seni yang luasnya mencapai 1,4 hektar. Museum ini menjadi ruang bagi seniman lokal maupun mancanegara untuk memamerkan karyanya. Fasilitasnya mencakup galeri seni, kafe, studio, dan panggung seni yang sering menggelar pertunjukan.
10. Museum History of Java
Museum History of Java merupakan museum modern yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) untuk memperkenalkan sejarah Pulau Jawa. Museum ini menceritakan sejarah dari 2,5 juta tahun sebelum Masehi hingga budaya Jawa masa kini.
11. Sendratari Ramayana
Bagi yang ingin menikmati seni pertunjukan tanpa harus berada di luar ruangan, Sendratari Ramayana di Trimurti Stage bisa menjadi pilihan. Pertunjukan ini mengadaptasi epos Ramayana dalam bentuk tarian dan drama tanpa dialog, yang dipadukan dengan budaya Jawa.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari Cuaca Ekstrem, Kunjungi 11 Wisata Indoor di Yogyakarta".
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini