e. Cek hama dan jamur
f. Deteksi zat kimia
Jika beras mengeluarkan bau parfum, bahan kimia, atau bau menyengat, sebaiknya tidak dikonsumsi. Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan di laboratorium.
Untuk hasil yang lebih akurat, diperlukan pengujian laboratorium guna mengetahui kandungan residu pestisida, logam berat, dan zat kimia berbahaya.
Pengujian ini mencakup identifikasi terhadap:
Baca juga: Beras Oplosan Bisa Timbulkan Risiko Kesehatan hingga Rugi Rp 99 Triliun
Guru Besar IPB, Prof. Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, MS, memaparkan sejumlah ciri beras yang mengandung bahan kimia berdasarkan pengamatan sensorik:
1. Penampilan terlalu prima
2. Berbau pandan wangi palsu
Jika secara fisik bukan beras pandan wangi namun mengeluarkan aroma pandan, besar kemungkinan ditambahkan pewangi.
“Beras pandan wangi asli bentuknya bulat, bukan lonjong,” jelas Prof. Tien.
3. Licin saat diremas
4. Putih mencolok
Baca juga: Mentan Amran Segera Umumkan 212 Merek Beras Oplosan
5. Bau kimia
Beras yang mengandung pemutih atau pewangi buatan biasanya mengeluarkan bau menyengat atau wangi berlebihan. Setelah disimpan, baunya berubah menjadi asam atau tengik.
Saat dicuci, airnya tidak keruh.
6. Beras mengandung klorin
Dari penjelasan di atas, beras yang baik dan aman dikonsumsi adalah beras yang:
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan memeriksa beras yang dibeli sebelum dikonsumsi. Bila ditemukan kecurigaan terhadap bau atau bentuk yang tidak wajar, segera hentikan konsumsi dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium atau laporkan ke otoritas terkait.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini