Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Cinta Tak Kenal Usia? Hentikan Romantisasi Child Grooming!

Kompas.com - 20/03/2025, 15:45 WIB
Mengapa sebaiknya kita tidak meromantisasi child grooming atas dasar cinta? iStockphotoMengapa sebaiknya kita tidak meromantisasi child grooming atas dasar cinta?
Editor Citra Narada Putri

Parapuan.co - Kawan Puan mungkin tak asing dengan kasus child grooming yag diduga dilakukan oleh aktor Korea Selatan Kim Soo Hyun terhadap mendiang aktris Kim Sae Ron. Kim Soo Hyun diduga sudah mengencani Kim Sae Ron sejak sang aktris berusia 15 tahun. Pernyataan tersebut diungkap oleh pihak keluarga, meskipun dari sisi Kim Soo Hyun menolak disebut memacari Kim Sae Ron kala itu.

Walau banyak yang mengecam hubungan pacaran yang dilakukan antara Kim Soo Hyun dengan Kim Sae Ron yang saat itu masih berusia belasan tahun, namun beberapa di antaranya menilai bahwa relasi tersebut terjadi atas dasar suka sama suka. Sebagian dari kita boleh menganggap jatuh cinta dan pacaran tidak mengenal usia. Akan tetapi, child grooming adalah hal yang jauh berbeda. Ini tidak sama dengan jatuh cinta atau kencan di usia yang sudah cukup, di mana seseorang minimal sudah punya KTP.

Sebagaimana mengutip laman Domestic Violence Services Network, child grooming merupakan bentuk manipulasi yang dilakukan oleh pelaku kekerasan untuk mendapatkan kendali penuh atas korban. Meromantisasi child grooming hanya akan semakin memperkuat mitos berbahaya yang menormalisasi hubungan yang tidak sehat dan penuh eksploitasi.

Pelaku Grooming Tahu Apa yang Mereka Lakukan

Pelaku child grooming tidak bertindak secara kebetulan atau tanpa tujuan. Mereka memiliki strategi yang jelas dalam membangun hubungan yang tampak ideal di awal, hanya untuk kemudian beralih ke pola kontrol dan penyalahgunaan.

Melansir PARAPUAN, salah satu metode yang digunakan pelaku adalah dengan menciptakan gambaran hubungan "romansa sempurna". Pada tahap awal, mereka akan memberikan perhatian penuh, mengungkapkan perasaan dengan cara yang sangat intens, dan bahkan mendorong hubungan untuk berkembang dengan cepat.

Tak jarang, mereka juga berusaha memonopoli waktu korban, mengajak mereka menghindari teman dan keluarga dengan alasan "fokus pada hubungan" atau "mengutamakan cinta mereka". Ini bukanlah tanda cinta sejati, melainkan upaya isolasi yang membuat korban semakin tergantung pada pelaku.

Kontrol dengan Kedok Kepercayaan

Selain membanjiri korban dengan perhatian dan kasih sayang, pelaku grooming juga berusaha mendapatkan akses ke aspek-aspek pribadi dalam kehidupan korban. Mereka mungkin mendorong korban untuk berbagi rahasia terdalam, kata sandi media sosial, informasi keuangan, bahkan akses ke rumah mereka.

Baca Juga: Viral Usai Aliando Diduga Pacari Remaja 15 Tahun, Kenali Bentuk Child Grooming

Semua itu dikemas sebagai "bukti kepercayaan" dalam hubungan, padahal tujuan sebenarnya adalah untuk mengendalikan dan memanipulasi korban. Begitu pelaku merasa cukup mengendalikan korban, sikap mereka bisa berubah drastis.

Tiba-tiba, mereka menjadi intimidatif, menuntut lebih banyak pengorbanan, dan bahkan mulai menerapkan ancaman emosional. Pelaku mungkin menyalahkan korban atas perubahan dalam hubungan, mengklaim bahwa jika korban benar-benar mencintai mereka, maka mereka harus bersedia memberikan lebih banyak hal, baik secara fisik, emosional, maupun finansial.

Siklus Manipulasi dan Pelepasan

Saat korban mulai merasa tidak nyaman atau mencoba menarik diri, pelaku bisa mengambil langkah ekstrem, termasuk mengakhiri hubungan secara tiba-tiba. Ini bukan sekadar perpisahan biasa, melainkan bagian dari pola manipulasi.

Pelaku bisa saja kembali setelah beberapa waktu, mengaku menyesal, dan berjanji akan berubah. Dengan harapan bahwa cinta yang awalnya mereka rasakan akan kembali, korban sering kali menerima pelaku kembali, hanya untuk masuk ke dalam siklus grooming yang sama.

Mengapa Kita Harus Berhenti Meromantisasi Child Grooming?

Menganggap child grooming sebagai bentuk cinta sejati adalah kesalahan besar yang bisa berdampak pada banyak korban. Hubungan yang dibangun atas dasar manipulasi dan kontrol tidak boleh dianggap sebagai hubungan romantis yang wajar. Kita harus memahami bahwa pelaku grooming tidak benar-benar mencintai korban—mereka hanya mengeksploitasi dan mengendalikan untuk kepentingan sendiri.

Masyarakat perlu lebih sadar akan tanda-tanda child grooming dan berhenti menormalisasi hubungan yang tidak sehat. Pendidikan tentang hubungan yang sehat dan persetujuan yang nyata sangat penting untuk mencegah lebih banyak korban terjebak dalam siklus manipulasi ini.

Baca Juga: Termasuk Pelecehan Seksual terhadap Anak, Apa Beda Child Grooming dan Pedofil?

Sebagai individu, kita harus lebih kritis dalam melihat hubungan yang tampaknya "terlalu sempurna" dan mendukung korban untuk keluar dari jerat eksploitasi ini. Cinta sejati tidak memanipulasi, mengisolasi, atau mengendalikan.

Jika ada unsur kontrol dan intimidasi, maka itu bukan cinta—itu adalah penyalahgunaan. Mari hentikan romantisasi child grooming dan mulai membangun kesadaran akan hubungan yang sehat dan saling menghormati.

(*)

Sumber Parapuan

Terkini Lainnya
Cocok untuk Keluarga, Ini Rekomendasi TV yang Aman untuk Kesehatan Mata
Cocok untuk Keluarga, Ini Rekomendasi TV yang Aman untuk Kesehatan Mata
PARAPUAN
Bukan Hanya Kesehatan, Ini Alasan Penyakit Kritis Juga Mengancam Keuangan
Bukan Hanya Kesehatan, Ini Alasan Penyakit Kritis Juga Mengancam Keuangan
PARAPUAN
Dari Indonesia ke Dunia: Strategi Verra Victoria Menembus Pasar Kopi Global
Dari Indonesia ke Dunia: Strategi Verra Victoria Menembus Pasar Kopi Global
PARAPUAN
Ini Alasan Daihatsu Sigra Cocok Jadi Mobil Pilihan Perempuan Aktif (Kompas)
Ini Alasan Daihatsu Sigra Cocok Jadi Mobil Pilihan Perempuan Aktif (Kompas)
PARAPUAN
Septeamberdeka Buka Jalan Menuju IWF 2026, Seru dan Penuh Makna
Septeamberdeka Buka Jalan Menuju IWF 2026, Seru dan Penuh Makna
PARAPUAN
Praktis dan Enak, Ini Cara Mengolah Kornet Sapi yang Mudah Dibuat
Praktis dan Enak, Ini Cara Mengolah Kornet Sapi yang Mudah Dibuat
PARAPUAN
Membongkar Tren Pariwisata 2025: Peran AI dan Kebiasaan Baru Gen Z
Membongkar Tren Pariwisata 2025: Peran AI dan Kebiasaan Baru Gen Z
PARAPUAN
Kasus Penyakit Kritis Meningkat, MSIG Life Edukasi Literasi Finansial Lewat Fortify
Kasus Penyakit Kritis Meningkat, MSIG Life Edukasi Literasi Finansial Lewat Fortify
PARAPUAN
Pengakuan Tertinggi Diberikan kepada Penggerak Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
Pengakuan Tertinggi Diberikan kepada Penggerak Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
PARAPUAN
Biaya Kesehatan Bikin Kantong Jebol? Ini Rahasia Biar Tetap Merdeka Finansial!
Biaya Kesehatan Bikin Kantong Jebol? Ini Rahasia Biar Tetap Merdeka Finansial!
PARAPUAN
PMB 2025 Universitas BSI Masuki Gelombang Terakhir, Berikut Panduan Pendaftarannya
PMB 2025 Universitas BSI Masuki Gelombang Terakhir, Berikut Panduan Pendaftarannya
PARAPUAN
Mengenal Aie Natasha, Pemerhati SDM dan Lingkungan yang Dapat Penghargaan Internasional
Mengenal Aie Natasha, Pemerhati SDM dan Lingkungan yang Dapat Penghargaan Internasional
PARAPUAN
Cara Mudah Dapat Bonus dari Program Referral Transfez, Cukup Ajak Teman!
Cara Mudah Dapat Bonus dari Program Referral Transfez, Cukup Ajak Teman!
PARAPUAN
Diadakan November, Ini Lomba Lari Khusus Anak-Anak dengan Konsep Seru
Diadakan November, Ini Lomba Lari Khusus Anak-Anak dengan Konsep Seru
PARAPUAN
Seperti Jajanan Tradisional, Ini Rekomendasi Kopi Klepon yang Unik
Seperti Jajanan Tradisional, Ini Rekomendasi Kopi Klepon yang Unik
PARAPUAN
Ini Rekomendasi TV untuk Berbagai Kebutuhan yang Dapat Penghargaan Bergengsi
Ini Rekomendasi TV untuk Berbagai Kebutuhan yang Dapat Penghargaan Bergengsi
PARAPUAN
Cocok untuk Business Trip, Ini Rekomendasi Ransel Ringan, Fungsional dan Stylish
Cocok untuk Business Trip, Ini Rekomendasi Ransel Ringan, Fungsional dan Stylish
PARAPUAN
TransTRACK Bantu Perusahaan Pelayaran Awasi Bahan Bakar dan Operasional Kapal Secara Real-Time
TransTRACK Bantu Perusahaan Pelayaran Awasi Bahan Bakar dan Operasional Kapal Secara Real-Time
PARAPUAN
Hunian Gaya Kontemporer dan Heritage Jadi Tren, Ini Rekomendasi Interiornya
Hunian Gaya Kontemporer dan Heritage Jadi Tren, Ini Rekomendasi Interiornya
PARAPUAN
Polarin Xinindo dan M-Flex Bahas Pentingnya Insulasi Pipa AC dalam Seminar Ekslusif
Polarin Xinindo dan M-Flex Bahas Pentingnya Insulasi Pipa AC dalam Seminar Ekslusif
PARAPUAN
UMKM Ini Beberkan Pentingnya Pendanaan agar Bisnis Bisa Naik Kelas
UMKM Ini Beberkan Pentingnya Pendanaan agar Bisnis Bisa Naik Kelas
PARAPUAN
Hadir di Jakarta, Ini Rekomendasi Outdoor Apparel yang Padukan Kemewahan dan Kualitas
Hadir di Jakarta, Ini Rekomendasi Outdoor Apparel yang Padukan Kemewahan dan Kualitas
PARAPUAN
Rekomendasi Produk Souvenir Kantor untuk Hadiah Karyawan dan Klien
Rekomendasi Produk Souvenir Kantor untuk Hadiah Karyawan dan Klien
PARAPUAN
Mengintip Koleksi Perhiasan yang Kisahkan Perjalanan Hidup Tasya Farasya
Mengintip Koleksi Perhiasan yang Kisahkan Perjalanan Hidup Tasya Farasya
PARAPUAN
Kegiatan Bagi-Bagi Sayur dan Lauk Gratis Pada Ribuan Orang Ini Pecahkan Rekor MURI
Kegiatan Bagi-Bagi Sayur dan Lauk Gratis Pada Ribuan Orang Ini Pecahkan Rekor MURI
PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau