Parapuan.co - Saat ini, masyarakat dihadapkan pada dilema lonjakan tarif dasar listrik (TDL) dan peningkatan suhu udara global.
Kedua fenomena ini tidak hanya memengaruhi anggaran rumah tangga, tetapi juga kesehatan planet kita.
Dampak langsung dari kenaikan TDL adalah beban finansial yang semakin berat bagi rumah tangga dan pelaku usaha.
Biaya hidup meningkat, margin keuntungan bisnis menipis, dan daya beli masyarakat pun ikut tergerus. Situasi ini mendorong kita untuk mencari cara-cara efektif dalam mengelola konsumsi listrik.
Bersamaan dengan kenaikan TDL, suhu udara global juga menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan.
Peningkatan suhu udara berdampak luas: cuaca ekstrem menjadi lebih sering dan intens, permukaan air laut naik, ekosistem terganggu, dan ketahanan pangan terancam.
Di tingkat individual, gelombang panas dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, dari dehidrasi hingga heatstroke.
Kondisi ini tentu saja mendorong penggunaan pendingin ruangan yang lebih intens, yang secara ironis akan meningkatkan konsumsi listrik dan pada akhirnya, turut menyumbang pada emisi gas rumah kaca. Ini adalah siklus yang harus diputus.
Maka, di tengah lonjakan tarif dasar listrik dan suhu udara yang kian meningkat di berbagai wilayah Indonesia, penting untuk menerapkan solusi efisiensi energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Diskon Tarif Listrik Gagal, Ini Tips Hemat Pakai Alat Eletronik Agar Tagihan Tak Bengkak
Misalnya dengan menggunakan tirai berteknologi tinggi seperti Solar Screen dari Sharp Point yang bisa digunakan pada sektor hunian dan perkantoran.
Produk ini diklaim sangat efektif dalam menghalau panas matahari, mampu menyaring hingga 85 persen radiasi UV dan inframerah.
Hasilnya, suhu ruangan bisa turun signifikan, antara 5 hingga 7°C, mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan (AC).
Menurut data dari U.S. Department of Energy (DOE), penggunaan tirai jenis ini bahkan dapat memangkas konsumsi listrik AC hingga 33 persen.
Produk ini tidak hanya menangkal panas, tetapi juga memaksimalkan cahaya alami yang masuk ke ruangan.
Dengan begitu, Kawan Puan bisa menghemat pemakaian lampu di siang hari.
Building Green Journal (2021) bahkan mencatat bahwa pemanfaatan pencahayaan alami dapat mengurangi konsumsi listrik hingga 60 persen.
“Tren passive cooling dan pemanfaatan pencahayaan alami makin diminati di sektor arsitektur perkotaan. Produk seperti Solar Screen menjadi solusi praktis yang langsung bisa diterapkan,” ujar Yudha Pratama, arsitek dari sebuah firma desain di Jakarta.
Menurut Sharp Point, Solar Screen sempurna untuk rumah, kantor, atau proyek komersial dengan desain modern.
Baca Juga: Ternyata Ini Manfaat Memilih Pipa Air yang Ramah Lingkungan di Rumah
Kamu tak perlu khawatir soal penyesuaian, karena produk ini tersedia dalam berbagai pilihan warna dan tingkat transparansi yang mendukung estetika sekaligus fungsionalitas ruangan.
Masyarakat dan pelaku industri yang ingin melihat langsung performa Solar Screen dapat mengunjungi pameran IndoBuildTech 2025. Pameran ini akan diadakan pada 2–6 Juli 2025, di ICE BSD.
Di pameran nanti, Sharp Point tidak hanya akan memamerkan solusi pengatur cahaya dan suhu ruangan yang bervariasi, tetapi juga menyediakan sesi konsultasi langsung khusus untuk pemilik bangunan, arsitek, dan desainer interior.
(*)