Parapuan.co - Brand kecantikan lokal Ryoona, yang telah mengukir namanya di industri sejak tahun 2020, baru saja membuat pengumuman yang mengejutkan. Secara drastis, Ryoona memutuskan untuk menghentikan seluruh lini produk mereka di tahun 2025.
Padahal, dalam kurun waktu lima tahun kiprahnya, Ryoona dikenal luas dan berhasil merebut hati pasar melalui produk andalannya, cleansing balm. Keputusan ini tentunya menimbulkan tanda tanya besar di kalangan konsumen setia dan pemerhati industri kecantikan.
Menurut Febriyana, Founder Ryoona, keputusan drastis untuk menghentikan seluruh lini produk mereka didasari oleh analisis mendalam terhadap lanskap persaingan pasar yang sangat dinamis dan ketat. Febriyana menjelaskan bahwa persaingan yang intensif ini menjadi faktor utama yang mendorong Ryoona untuk tidak melanjutkan produksi produk-produk mereka.
“Kami merasa sebagai brand yang ingin terus melayani market, kami perlu adanya reset sejenak dan tidak memaksakan diri di tengah gempuran pasar skincare yang semakin ramai dan agresif. Kami menjunjung tinggi brand identity, sedangkan masih banyak yang perlu kami benahi untuk dapat mendeliver value brand kami secara sempurna ke market skincare,” ujar Febriyana.
Karena menghentikan produknya, Ryoona pun menggelar campaign bertajuk Loved But Moving On.
“Arti di balik campaign ini adalah “Loved” yang berarti produk kita dicintai dengan begitu besarnya oleh customer kita. Dari segala achievement kami selama lima tahun berdiri, semua berkat support customer kami. “Moving on” yang berarti kami harus melangkah maju untuk hal yang lebih baik,” ujar Febriyana lagi.
Meskipun menghentikan seluruh lini produk, Febriyana mengungkapkan bahwa respons pasar justru sangat antusias. Ia menambahkan bahwa Ryoona menerima lonjakan pesanan yang signifikan, baik dari segi jumlah maupun nilai, karena banyak pelanggan yang berbondong-bondong melakukan stock up produk-produk favorit mereka sebelum benar-benar hilang dari pasaran.
Di tengah industri kecantikan yang makin kompetitif, Febriyana pun membocorkan strategi mereka dalam menghadapi persaingan dunia skincare yang semakin ramai.
“Kami banyak menggandeng community seperti komunitas jastip. Kami juga seringkali bekerja sama dengan KOL yang punya influence organik. Selain itu, di 2024 kemarin, kami berpartisipasi dalam event beauty offline di 5 kota besar Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, dan Medan untuk memperkuat brand pressence kami , dan disambut baik oleh market,” pungkasnya.
Baca Juga: Dorong Gaya Hidup Sehat dan Cantik, Brand Lokal Ini Ajak Zumba Bersama
Munculnya berbagai merek skincare baru telah secara signifikan memperketat persaingan di industri perawatan kulit.
“Saat ini banyak brand baru bermunculan. Dari tahun 2021-2023 itu sudah mencapai 73 persen peningkatannya. Banyak yang sudah melek skincare, dan menurut saya sebenarnya dari dulu juga market sudah membutuhkan skincare, hanya saja baru belakangan ini kebutuhannya meningkat pesat,” ujar Febriyana.
Dalam kampanye Loved But Moving On ini, Ryoona menggandeng seniman asal Jogja yakni Budi Ubrux.
“Untuk menyampaikan rasa terimakasih kami untuk audience, dan dalam rangka terakhir kalinya memberikan market excitement, kami melakukan sebuah kolaborasi special dengan pelukis asal Jogja bernama Budi Ubrux. Dia merupakan seorang seniman penuh karya dan sudah banyak di kenal,” ujar Febriyana.
Seperti diceritakan olehnya, Budi adalah seniman hebat yang memiliki signature kuat dalam setiap karyanya. Terbukti dengan pameran-pameran yang sudah diselenggarakan, sampai penghargaan yang diterima selama ini.
"Kami memang mencari seseorang yang memiliki karakter kuat sebagai seorang seniman, dan kami merasa hal itu ada di Mas Budi. Hasil karya Mas Budi memiliki identitas dan ciri khas tema koran yang menurut kami sangat otentik dan sangat bagus,” ujar Febriyana.
Budi Ubrux akan melukis dengan tema "Loved But Moving On", selaras dengan pesan utama kampanye.
“Lukisan tersebut merupakan lukisan yang akan dimaknai oleh ia sendiri, tanpa brief mendalam dari kami. Hasil lukisannya akan kami tuangkan ke dalam bentuk exclusive box dan limited goods berupa scarf. Nantinya exclusive box dan scarf akan dijual dalam jumlah yang sangat terbatas,” ujar Febriyana.
Di sisi lain, Budi Ubrux juga merasa senang dengan kolaborasi ini. Pasalnya, ini pertama kalinya ia diajak kolaborasi oleh sebuah brand skincare.
Baca Juga: Jakarta Doodle Fest 2024, Selebrasi Seni Lewat Roadshow untuk Exposure Seniman Muda
"Tim Ryoona datang ke Jogja, ke sanggar saya, dan kami berdiskusi di sana. Kebetulan memang ada satu orang dari tim mereka yang sudah pernah bertemu saya di pameran di Jakarta,” ujar Budi.
Budi mengapresiasi semangat dan arah yang positif dari Ryoona. Ia menilai bahwa brand tersebut memiliki visi yang jelas dan berpotensi memberikan dampak positif bagi perempuan Indonesia.
“Nilai yang saya lihat adalah ketulusan. Ryoona terlihat ingin hadir secara nyata di tengah kehidupan perempuan Indonesia. Selama lima tahun mereka berdiri, mereka masih bertahan dan berkembang. Itu tidak mudah. Menurut saya itu tanda bahwa mereka punya pondasi yang kuat,” ujar Budi.
Menurut Budi Ubrux, tema "Loved But Moving On" memiliki makna yang cukup dalam. Ia menafsirkannya sebagai proses melepaskan sesuatu yang pernah dicintai.
“Kadang kita memang harus merelakan sesuatu yang baik, bukan karena buruk, tapi karena waktunya memang sudah selesai. Saya rasa ini tema yang sangat manusiawi dan jujur,” ujar seniman yang rencananya tahun ini akan melakukan solo exhibition di Jakarta.
(*)