Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciamis, Malang, Bandung, dan Padang Sabet Penghargaan Lingkungan Terbaik di Asia Tenggara

Kompas.com - 05/09/2025, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Bandung: Juara Pengelolaan Air Bersih

Kota Bandung meraih penghargaan dalam kategori Clean Water, menegaskan posisinya sebagai kota yang unggul dalam pengelolaan sumber daya air bersih.

Penghargaan ini diterima oleh perwakilan Pemerintah Kota Bandung, yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ema Sumarna, di Langkawi.

Keberhasilan Bandung didorong oleh program Citarum Harum, yang telah memulihkan kualitas air Sungai Citarum sejak 2018, serta investasi dalam infrastruktur pengolahan air limbah dan perlindungan mata air.

Baca juga: Kota Masa Depan Smart City Bukan Sekadar Wifi Gratis, Ini Konsepnya

Bandung menerapkan sistem pengelolaan air berbasis teknologi, seperti instalasi pengolahan air limbah domestik (IPAL) komunal dan jaringan pipa air bersih yang mencakup 95 persen wilayah kota pada 2025.

“Kami fokus pada akses air bersih untuk semua warga sambil menjaga kelestarian sumber air,” ujar Ema.

Program Bandung Air Bersih juga melibatkan komunitas dalam menjaga kebersihan sungai dan waduk, mengurangi pencemaran air hingga 60 persen dalam lima tahun terakhir.

Padang: Pelopor Ekonomi Sirkular Terbaik

Kota Padang, Sumatera Barat, diakui sebagai kota dengan Circular Economy terbaik di ASEAN, sebuah kategori yang menyoroti pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan melalui daur ulang dan pemanfaatan kembali.

Wali Kota Padang, Hendri Septa, melalui pernyataan resmi, menyampaikan kebanggaannya atas pengakuan ini, yang diraih berkat inisiatif seperti Padang Zero Waste dan Bank Sampah Masyarakat.

Baca juga: Basuki Ajak Finlandia Kembangkan Smart City di IKN

Padang berhasil mengintegrasikan ekonomi sirkular melalui pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif dan produk daur ulang, serta pemanfaatan limbah organik untuk pupuk dan biogas.

Program Pasar Bersih Padang melibatkan pedagang pasar tradisional dalam pemilahan sampah, mengurangi limbah pasar hingga 50 persen sejak 2023.

“Kami ingin menjadikan sampah sebagai sumber ekonomi, bukan beban,” ujar Hendri.

Kolaborasi dengan komunitas lokal dan sektor swasta, seperti perusahaan daur ulang, juga memperkuat model ekonomi sirkular di kota ini.

Puji Indonesia

Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, memuji Indonesia sebagai “contoh nyata pembangunan kota inklusif dan berkelanjutan” dalam pidatonya di AMME 2025.

Keberhasilan ini juga selaras dengan tema ASEAN Chairmanship 2025 Malaysia, “Inclusivity and Sustainability,” yang menekankan pembangunan yang ramah lingkungan dan melibatkan semua pihak.

Baca juga: Rogoh Rp 400 Miliar Per Tahun, Sinarmas Sulap BSD Jadi Integrated Smart City

Penghargaan ini diumumkan dalam AMME, forum tingkat menteri yang membahas isu lingkungan regional.

Pada 2025, kota-kota lain yang meraih penghargaan termasuk Johor Bahru, Klang, dan Melaka (Malaysia) serta Hai Phong (Vietnam), tetapi dominasi empat kota Indonesia menunjukkan kekuatan strategi lingkungan nasional.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau