Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok M Hub, Harapan Baru UMKM Kuliner Pasca Lonjakan Harga Sewa

Kompas.com - 05/09/2025, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com – Kawasan Distrik Blok M, atau Plaza 2 Blok M, yang dikenal sebagai pusat kuliner kekinian di Jakarta Selatan, sempat mengalami guncangan hebat akibat kenaikan harga sewa kios yang tidak wajar pada Agustus 2025.

Puluhan pedagang UMKM, seperti Nasi Matah Blok M, Ayam Renald, dan Hi! Fruit, kompak menutup kios mereka setelah harga sewa melonjak dari Rp 2 juta menjadi Rp 7,5 juta hingga Rp 25 juta per bulan.

Baca juga: Pedagang Kompak Cabut dari Blok M, Pakar: Bukan Cuma soal Harga Sewa

Namun, respons cepat dari Gubernur Jakarta Pramono Anung melalui kebijakan relokasi ke Blok M Hub dengan insentif sewa gratis dua bulan menawarkan harapan baru bagi pelaku UMKM.

Meski demikian, tantangan seperti biaya renovasi tinggi, fasilitas yang belum memadai, dan lokasi yang dianggap kurang strategis menjadi hambatan.

Krisis Sewa di Plaza 2 Blok M

Distrik Blok M, yang terletak di samping Terminal Blok M, telah menjadi magnet bagi anak muda Jakarta sejak akhir 2024, berkat kehadiran puluhan gerai kuliner UMKM yang menawarkan menu kekinian seperti ayam geprek, sate taichan, dan minuman kreatif.

Namun, pada Juli-Agustus 2025, keberlanjutan kawasan ini terancam akibat kenaikan harga sewa kios yang dikelola oleh Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai (Kopema), yang bertindak sebagai perantara antara pedagang dan PT MRT Jakarta, pengelola resmi kawasan.

Baca juga: Apartemen Sewa untuk Gen Z di Sekitar Stasiun MRT Blok M

Menurut pedagang Wira dari Pao Tiam dan Tryan Rasheed, harga sewa kios berukuran 1,5x2 hingga 4x4 m² melonjak dari Rp2 juta menjadi Rp 7,5 juta hingga Rp 25 juta per bulan.

Lebih parah lagi, tagihan sewa Rp2 juta dari Januari hingga Mei 2025 diduga tidak disetorkan ke MRT, dan pedagang diminta membayar ulang Rp1,5 juta untuk periode tersebut.

“Kami sepakat cabut saja,” ujar Wira, mencerminkan kekecewaan 28 dari 38 kios yang hengkang pada 30 Agustus 2025, menyisakan hanya 10 kios seperti penjual cemilan dan aksesori

CEO Leads Property Services, Hendra Hartono, menegaskan bahwa harga sewa ideal untuk kios UMKM kuliner seharusnya Rp 2 juta-Rp 4 juta per bulan untuk ukuran 2x2 hingga 4x4 m².

Sebagai perbandingan, gerai besar seperti Familymart (50-80 m²) membayar Rp 250.000 per m² per bulan, sedangkan Rotiboy (4-5 m²) membayar Rp 15 juta- Rp 20 juta per bulan di kawasan MRT.

Baca juga: Pramono Apresiasi TOD Blok M, Ada Tempat Makan, dan Fasilitas Bagus

Kenaikan sewa hingga 40 persen atau lebih di Blok M jelas tidak wajar, terutama bagi UMKM dengan margin tipis.

Faktor lain yang memperburuk situasi adalah menurunnya daya beli akibat inflasi pangan (3,5 persen pada Juli 2025 menurut BPS DKI Jakarta) dan persaingan ketat antar-gerai dengan menu serupa.

Demonstrasi ricuh pada 28-31 Agustus 2025 juga turut mengurangi kunjungan pelanggan hingga 10 persen.

Relokasi ke Blok M Hub dengan Sewa Gratis

Menanggapi krisis ini, Gubernur Jakarta Pramono Anung turun langsung ke Distrik Blok M pada 3 September 2025, didampingi Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat dan Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau