Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkonsep Bedawang Nala, Bandara Bali Utara Bakal Saingi Changi Singapura

Kompas.com - 26/09/2025, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com – Bayangkan, sebuah bandara yang bukan sekadar terminal beton dingin, tapi makhluk hidup yang bernafas dengan jiwa Bali, sebagai Pulau Dewata.

Cangkangnya melengkung seperti kura-kura kosmik Bedawang Nala yang menyangga alam semesta, lengkungannya menyanyi Tri Hita Karana, dan setiap sudutnya menjadi panggung tari budaya di antara deretan ruang ritel hijau.

Baca juga: Satu Tahun InJourney, Bikin Bandara Jadi Destinasi Budaya

Ini bukan mimpi mitologi, tapi konsep desain Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) yang baru saja diluncurkan oleh PT BIBU Panji Sakti di Kantor Kubutambahan, Buleleng, Rabu (24/9/2025).

Dengan restu Presiden Prabowo Subianto yang memasukkannya ke dalam RPJMN 2025-2029 sebagai proyek prioritas nasional, bandara ini bukan sekadar infrastruktur.

Ia adalah revolusi yang akan menyetarakan pembangunan Bali Selatan dan Utara, ciptakan 30 juta penumpang per tahun, dan jadikan Bali 'The New Singapore' versi tropis.

Bandara Bali Utara mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutanAlien DC Bandara Bali Utara mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutan
Kisah emosional Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, yang hampir menangis saat peluncuran, menambah daya tariknya.

"Ini perjuangan 10 tahun, dari pilot Bali yang takut landing di darat karena situs suci, hingga janji Prabowo tambah APBN jika dana kurang," ungkap Erwanto.

Baca juga: Demi Keselamatan, Runway Bandara Ngurah Rai Diperkeras 10 Bulan

Dengan MoU senilai 3 miliar dolar AS atau equivalen Rp 50,2 triliun dari China, bandara ini menggabungkan nostalgia budaya dengan mimpi ekonomi.

Wacana Satu Dekade 

Perjuangan Bandara Internasional Bali Utara bukanlah kisah semalam. Sejak 2015, proyek ini muncul sebagai solusi padatnya Bandara Internasional Ngurah Rai, yang kini menyentuh angka 23,6 juta penumpang per tahun (hampir maksimal 24 juta).

 

Bandara Bali Utara menempati area hasil restorasi abrasi, bukan reklamasiAlien DC Bandara Bali Utara menempati area hasil restorasi abrasi, bukan reklamasi
Diusulkan sebagai proyek Public-Private Partnership dalam PPP Book 2013 Kementerian Keuangan, bandara ini sempat mandek karena kajian lingkungan dan regulasi.

PT BIBU Panji Sakti menginisiasi proyek ini dengan visi pulau buatan 900 hektar di Kubutambahan, Buleleng, lokasi strategis 75 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai, dekat Pantai Lovina dan Gunung Batur.

Baca juga: Selangkah dari Bandara Soekarno-Hatta, Asthara Skyfront City Resmi Dirilis

Titik balik datang pada era Presiden Prabowo Subianto. Pada 13 Februari 2025, pukul 13:00 WITA, dengan 13 pengelingsir puri, tim BIBU bertemu Prabowo di Kantor Menteri Pertahanan.

"Kalau saya menang, bandara ini pasti dibangun. Kalau dana kurang, saya tambah APBN," janji Prabowo, yang kini terbukti dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengonfirmasi restu Prabowo pada Juni 2025: "Ini prioritas untuk saingi bandara tetangga, dengan infrastruktur pendukung seperti jalan dan fasilitas internasional berpadu budaya Bali."

 

Investasi Bandara Bali Utara ini mencapai Rp 50,2 triliunAlien DC Investasi Bandara Bali Utara ini mencapai Rp 50,2 triliun
Investasi Rp 50,2 triliun dari China pun ditandatangani di KBRI Beijing pada November 2024, yang makin menegaskan kesiapannya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau