Capaian ini juga sejalan dengan visi pemerataan pembangunan di era Presiden Prabowo. Dengan tata ruang yang terintegrasi, investasi tidak hanya terkonsentrasi di pusat ekonomi, tetapi juga diarahkan ke daerah-daerah potensial yang selama ini belum tergarap optimal.
Selain mendorong ekonomi, Nusron menambahkan bahwa penguatan tata ruang ini juga memiliki dimensi keberlanjutan.
Setiap RDTR dirancang dengan memperhitungkan aspek lingkungan, daya dukung sumber daya alam, dan mitigasi bencana, berperan sebagai jembatan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian ekologi.
Ke depan, Kementerian ATR/BPN berkomitmen memperluas sinkronisasi tata ruang pusat-daerah, mempercepat digitalisasi RDTR, dan memperkuat data spasial tematik.
"Tata ruang adalah kunci menuju pembangunan yang tertib, berkeadilan, dan berkelanjutan," pungkas Nusron.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang