Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katak dan Kodok: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Cara Mudah Membedakannya

Kompas.com - 09/06/2025, 12:43 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat hewan kecil melompat di hutan, taman, atau pinggir sawah, lalu bertanya-tanya: “Itu katak atau kodok, ya?” Sekilas memang mirip. Tapi sebenarnya, ada beberapa perbedaan penting yang bisa membantumu membedakannya.

Meski sering dianggap dua jenis yang berbeda, faktanya katak dan kodok berasal dari kelompok hewan yang sama, yaitu ordo Anura, kelompok amfibi tanpa ekor. Dalam dunia ilmiah, kodok sebenarnya adalah bagian dari katak, tapi dengan ciri-ciri fisik yang berbeda. Jadi, semua kodok adalah katak, tapi tidak semua katak adalah kodok.

Baca juga: Apa Perbedaan Katak dan Kodok?

Beda katak dan kodok

Agar tidak bingung, kenali perbedaan katak dan kodok berikut ini!

1. Kulit: Licin vs Kasar

Ini adalah ciri paling mudah dilihat.

Katak punya kulit yang halus, lembap, dan terlihat mengilap, karena mereka punya lapisan lendir untuk menjaga kelembapan tubuh. Ini juga membuat mereka tampak lebih "basah" dan licin saat disentuh.

Kodok justru punya kulit yang kering, tebal, dan berbintil-bintil. Meski terlihat seperti berkutil, jangan khawatir—kodok tidak menularkan kutil ke manusia. Tekstur kulit ini justru membantunya bertahan hidup di tempat yang lebih kering.

2. Kaki dan Cara Bergerak

Perhatikan kaki belakangnya.

Katak punya kaki belakang yang panjang dan kuat. Ini membuat mereka ahli melompat jauh dan berenang cepat. Mereka sering tinggal di dekat air, jadi lompatannya penting untuk kabur dari pemangsa atau berburu.

Kodok punya kaki belakang yang lebih pendek dan gemuk, jadi mereka biasanya melompat pendek-pendek atau bahkan merayap. Karena tidak terlalu tergantung pada air, gerakan mereka lebih lambat.

3. Tempat Tinggal: Basah vs Kering

Karena kulitnya harus lembap, katak hidup dekat air, seperti kolam, sungai, atau danau. Bahkan mereka bertelur di air, dan telurnya berbentuk gumpalan seperti jelly yang mengapung atau menempel di tanaman air.

Kodok lebih fleksibel. Kulitnya yang tebal membuat mereka bisa hidup di tempat kering, seperti kebun, semak, bahkan tanah kosong jauh dari sumber air. Mereka bertelur dalam bentuk rantai panjang yang melayang di permukaan air.

4. Suara Saat Musim Kawin

Saat musim kawin tiba, katak dan kodok jantan akan bernyanyi untuk menarik perhatian betina. Tapi suara mereka beda.

Katak biasanya menghasilkan bunyi pendek dan cepat.

Kodok mengeluarkan tril panjang dan lebih melodius. Suaranya seperti getaran panjang yang lebih nyaring dan mengalun.

Cara mereka bersuara pun menarik. Kantung suara mereka mengembang seperti balon saat mereka memanggil pasangan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau