KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat hewan kecil melompat di hutan, taman, atau pinggir sawah, lalu bertanya-tanya: “Itu katak atau kodok, ya?” Sekilas memang mirip. Tapi sebenarnya, ada beberapa perbedaan penting yang bisa membantumu membedakannya.
Meski sering dianggap dua jenis yang berbeda, faktanya katak dan kodok berasal dari kelompok hewan yang sama, yaitu ordo Anura, kelompok amfibi tanpa ekor. Dalam dunia ilmiah, kodok sebenarnya adalah bagian dari katak, tapi dengan ciri-ciri fisik yang berbeda. Jadi, semua kodok adalah katak, tapi tidak semua katak adalah kodok.
Baca juga: Apa Perbedaan Katak dan Kodok?
Agar tidak bingung, kenali perbedaan katak dan kodok berikut ini!
Ini adalah ciri paling mudah dilihat.
Katak punya kulit yang halus, lembap, dan terlihat mengilap, karena mereka punya lapisan lendir untuk menjaga kelembapan tubuh. Ini juga membuat mereka tampak lebih "basah" dan licin saat disentuh.
Kodok justru punya kulit yang kering, tebal, dan berbintil-bintil. Meski terlihat seperti berkutil, jangan khawatir—kodok tidak menularkan kutil ke manusia. Tekstur kulit ini justru membantunya bertahan hidup di tempat yang lebih kering.
Perhatikan kaki belakangnya.
Katak punya kaki belakang yang panjang dan kuat. Ini membuat mereka ahli melompat jauh dan berenang cepat. Mereka sering tinggal di dekat air, jadi lompatannya penting untuk kabur dari pemangsa atau berburu.
Kodok punya kaki belakang yang lebih pendek dan gemuk, jadi mereka biasanya melompat pendek-pendek atau bahkan merayap. Karena tidak terlalu tergantung pada air, gerakan mereka lebih lambat.
Karena kulitnya harus lembap, katak hidup dekat air, seperti kolam, sungai, atau danau. Bahkan mereka bertelur di air, dan telurnya berbentuk gumpalan seperti jelly yang mengapung atau menempel di tanaman air.
Kodok lebih fleksibel. Kulitnya yang tebal membuat mereka bisa hidup di tempat kering, seperti kebun, semak, bahkan tanah kosong jauh dari sumber air. Mereka bertelur dalam bentuk rantai panjang yang melayang di permukaan air.
Saat musim kawin tiba, katak dan kodok jantan akan bernyanyi untuk menarik perhatian betina. Tapi suara mereka beda.
Katak biasanya menghasilkan bunyi pendek dan cepat.
Kodok mengeluarkan tril panjang dan lebih melodius. Suaranya seperti getaran panjang yang lebih nyaring dan mengalun.
Cara mereka bersuara pun menarik. Kantung suara mereka mengembang seperti balon saat mereka memanggil pasangan.