KOMPAS.com - Jika menatap langit malam yang cerah, benda paling terang dan besar yang kita lihat adalah Bulan. Tanpa teleskop, itulah satu-satunya satelit alami yang tampak oleh mata manusia. Tak heran banyak orang berpikir bulan hanyalah satu-satunya benda semacam itu. Padahal, kenyataannya jauh berbeda.
Di tata surya kita, terdapat ratusan satelit alami, mulai dari bongkahan batu berukuran sebesar kota hingga objek besar yang nyaris bisa disebut planet. Lalu, sebenarnya ada berapa bulan di tata surya? Jawabannya tidak sesederhana yang kita kira.
Baca juga: Teleskop James Webb Temukan Bulan Baru di Uranus
Menurut International Astronomical Union (IAU), saat ini ada 422 bulan planet yang mengorbit delapan planet di tata surya. Namun, jika kita tambahkan 531 satelit kecil yang mengorbit asteroid dan planet kerdil, totalnya menjadi 953 bulan alami (data per Maret 2025).
Meski begitu, ini hanyalah “puncak gunung es.” Menurut Edward Ashton, astronom dari Academia Sinica Institute of Astronomy and Astrophysics, masih banyak bulan yang belum ditemukan. “Kami terus menemukan bulan-bulan baru dalam beberapa tahun terakhir, dan teknologi yang lebih canggih akan mempercepat proses ini,” ujarnya.
Baca juga: Menguak Misteri Minimoon: Ada 6 Bulan Kecil yang Mengelilingi Bumi?
Definisi sederhana bulan adalah objek yang mengorbit benda non-bintang yang lebih besar. Namun, definisi ini tidak sepenuhnya tepat. Brett Gladman, astronom dari University of British Columbia, menjelaskan bahwa serpihan cincin Saturnus atau Uranus memang mengorbit planet, tetapi tidak dianggap bulan.
Ada juga moonlet atau ring moons—benda yang sangat kecil, berukuran ratusan meter—yang statusnya masih diperdebatkan. Selain itu, ada quasi-moon dan minimoon yang hanya sementara mengorbit planet. Intinya, istilah “bulan” punya banyak pengecualian.
Baca juga: Misteri Minimoon: Batu dari Bulan yang Tersesat di Sekitar Bumi?
Mari kita mulai dari planet terdekat Matahari:
Mulai dari planet raksasa, jumlahnya melonjak drastis:
Penemuan ini terus bertambah. Sejak awal 2023, astronom menemukan lebih dari 190 bulan baru di Saturnus, 12 di Jupiter, serta beberapa di Uranus dan Neptunus.
Baca juga: Saturnus Resmi Jadi Planet dengan Bulan Terbanyak, Menggeser Jupiter
Kemajuan teknologi, seperti teleskop yang lebih canggih, memungkinkan ilmuwan melihat bulan-bulan kecil yang sebelumnya tersembunyi. Ashton bahkan mengungkapkan bahwa ia sudah menemukan bulan baru, hanya menunggu konfirmasi dari IAU.
Selain itu, jika Planet Sembilan—planet hipotetis di tepi tata surya—benar ada, kemungkinan besar ia juga memiliki bulan. Bahkan, beberapa ahli memperkirakan ada planet pengembara (rogue planets) yang tertangkap oleh gravitasi Matahari dan membawa bulan mereka sendiri.
Baca juga: Mengapa Beberapa Planet Memiliki Banyak Bulan, Sementara yang Lain Tidak?
Selain bulan planet, ada pula satelit kecil yang mengorbit asteroid dan planet kerdil. Saat ini NASA mencatat lebih dari 500 satelit kecil, dan jumlah ini sangat mungkin bertambah seiring ditemukannya lebih banyak asteroid dan planet kerdil di Sabuk Kuiper.
IAU memperkirakan masih ada lebih dari 100 planet kerdil yang belum ditemukan, masing-masing berpotensi memiliki bulan.
Baca juga: Mungkinkah Bulan Saturnus, Enceladus, Menyimpan Kehidupan Alien?
Saat ini, kita sudah mencatat lebih dari 900 satelit alami. Namun, menurut Ashton, jumlah sebenarnya bisa mencapai 10.000 bulan! Tantangannya adalah seberapa cepat kita bisa menemukannya.
Seiring berkembangnya teknologi, jangan heran jika beberapa tahun mendatang daftar bulan di tata surya menjadi jauh lebih panjang.
Baca juga: Ada Bulan Hantu, Berapa Banyak Bulan yang Dimiliki Bumi?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini