KOMPAS.com - Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Armando Manguleh mengungkapkan fenomena sinar api terlihat dari kawah Tompaluan Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Fenomena alam yang unik ini ternyata sudah terpantau oleh petugas sejak 4 September 2025.
"Kemunculan sinar api tersebut sejak tanggal 4 September 2025," kata Armando di Tomohon, Minggu.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Lokon Tutup Sementara
Dilansir dari Antara. fenomena sinar api di Kawah Gunung Lokon ini menandakan adanya aktivitas magma yang bergerak naik ke permukaan.
Proses tersebut memanaskan suhu tanah di sekitar kawah, termasuk area solfatara, sehingga memunculkan sinar api.
"Kondisi itulah yang menyebabkan munculnya sinar api yang tampak di kawah Tompaluan," ujarnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Lokon di Sulawesi Utara Meletus Hebat, 10.000 Warga Mengungsi
Menurut Armando, kemunculan sinar api menjadi tanda aktivitas vulkanik yang signifikan.
Potensi terjadinya erupsi tetap ada karena aktivitas kegempaan meningkat dan suhu tanah terus memanas.
Ia menambahkan, keberadaan sinar api bisa bertahan atau menghilang tergantung pada suplai magma serta intensitas kegempaan.
Dari catatan sejarah, fenomena serupa juga pernah muncul pada 2008 di kawah Tompaluan.
Meski saat itu tidak langsung terjadi erupsi, tiga tahun kemudian Lokon mengalami letusan besar hingga warga dievakuasi.
"Kemunculan sinar api nanti diikuti erupsi tiga tahun kemudian. Saat terjadi erupsi warga dievakuasi," ucap Armando.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meningkatkan status Gunung Lokon dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak Rabu (3/9/2025) pukul 12.00 WITA.
"Tingkat aktivitas Gunung Lokon saat ini Level III (Siaga)," jelas Armando.
Peningkatan status ini diputuskan setelah tercatat lonjakan jumlah gempa harian yang signifikan. Biasanya hanya sekitar tiga kali gempa per hari, kini meningkat menjadi lebih dari 100 gempa per hari.