“Ketika menemukannya di gudang beberapa tahun lalu, saya benar-benar terkejut. Ia seakan menatap langsung ke arah saya. Selama bertahun-tahun saya bekerja di museum, belum pernah melihat Viking dengan representasi sedetail ini,” kata Pentz.
Pentz kemudian mengidentifikasinya sebagai bidak “raja” dari permainan papan Hnefatafl, sejenis catur Viking yang populer di Eropa Utara sebelum akhirnya digantikan oleh catur modern setelah abad ke-12.
Penemuan ini sekaligus memberi gambaran baru tentang kehidupan dan budaya elite Viking pada masanya.
Baca juga: Arkeolog Temukan Alat Batu Berusia 1,48 Juta Tahun di Sulawesi, Pertanda Apa?
Dilansir dari Archeology Magazine, Jumat (29/9/2025), sekecil apa pun wujudnya, patung itu sarat makna. Material yang digunakan bukan sembarangan yaitu gading walrus, salah satu komoditas paling mewah pada Zaman Viking.
Bahan ini dibawa jauh dari Greenland dan dihargai tinggi di berbagai penjuru Eropa utara.
Pemilihan material tersebut menandakan bahwa bidak permainan ini kemungkinan besar dimiliki oleh seseorang dari kalangan elite, bahkan bisa jadi mewakili sosok kerajaan.
Dengan demikian, permainan papan yang memanfaatkan gading ini tak hanya sekadar hiburan, melainkan juga simbol status dan kekuasaan.
Baca juga: Arkeolog Temukan Penico, Jejak Kota Perdagangan Kuno Berusia 3.500 Tahun di Peru
Kini, patung mini tersebut dipamerkan di Museum Nasional di Kopenhagen dalam pameran bertajuk The Wolf's Warning.
Kehadirannya kembali memicu minat publik sekaligus mengundang perhatian para peneliti.
Pentz menilai, temuannya lebih dari sekadar artefak antik.
“Sampai saat ini, kita tidak punya gambaran jelas tentang gaya rambut orang Viking,” ujarnya.
“Namun melalui patung kecil ini, semua detailnya justru tergambar begitu nyata,” tandasnya.
Baca juga: Sejak Kapan Manusia Mulai Makan Telur? Arkeolog Ungkap Jejaknya
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini