KOMPAS.com - Seekor ayam betina mungil asal Texas, Amerika Serikat, berhasil mencuri perhatian dunia.
Pearl, demikian namanya, resmi dinobatkan Guinness World Records sebagai ayam tertua di dunia yang masih hidup.
Usianya kini mencapai 14 tahun 69 hari, jauh melampaui rata-rata umur ayam domestik yang hanya bertahan 3 hingga 10 tahun.
Pearl menetas pada 13 Maret 2011 di Little Elm, Texas.
Sejak awal, Pearl memiliki tubuh paling kecil di kawanannya, namun justru dialah yang mampu bertahan paling lama.
"Dia sudah melewati banyak hal sepanjang hidupnya," ungkap pemiliknya, Sonya Hull kepada Guinness World Records, Selasa (12/8/2025).
“Meski terkenal, Pearl tetap rendah hati dan tidak banyak tingkah," tambahnya.
Baca juga: Suami Istri di China Bercerai dan Rebutkan 29 Ekor Ayam, Ini Solusi dari Hakim
Dalam perjalanan hidupnya, satu hal yang tak pernah berubah bagi Pearl adalah kasih sayang keluarga Hull.
Sejak pertama kali menetas di inkubator rumahan, ayam kecil itu tumbuh bukan sekadar hewan peliharaan, melainkan bagian dari keluarga di Little Elm, Texas.
Awalnya, Pearl tinggal di kandang bersama ayam-ayam lain.
Namun, ketika usianya bertambah dan geraknya semakin terbatas, Sonya menyiapkan ruang khusus di ruang cuci agar Pearl bisa menikmati hari-harinya dengan tenang.
Meski sudah tua, Pearl masih keluar setiap hari untuk merasakan hangatnya sinar matahari.
Hanya saja, cuaca Texas yang terik membuatnya cepat lelah.
“Karena usianya yang sudah lanjut, dia tidak bisa berjalan dengan baik, tetapi dia bisa meluncur dan mencoba meregangkan kaki serta cakarnya yang rematik,” kata Sonya.
Ia mengaku bangga karena Pearl mampu melampaui harapan usia ayam pada umumnya.
“Dia menentang semua kemungkinan karena sebagian besar ayam telur Paskah hanya hidup rata-rata lima hingga delapan tahun,” tambahnya.
Pearl menikmati hari-harinya dengan makanan segar, seperti bayam, selada, buah, kacang-kacangan, hingga pakan khusus ayam.
Kebiasaannya pun unik. Ia suka meringkuk di dekat pel di ruang cuci dan bahkan sering tidur bersama sandal jepit kesayangan Sonya.
Sesekali, ayam tertua di dunia itu juga diajak ke ruang tamu untuk menonton televisi, aktivitas sederhana yang ternyata disukainya.
Baca juga: Bubur Ayam Indonesia Jadi Hidangan Bubur Terbaik Dunia Versi Taste Atlas
Dilansir dari Times of India, Senin (1/9/2025), kehidupan Pearl tidak selalu mulus. Ia pernah mengalami patah kaki, radang sendi, cacar ayam, bahkan serangan rakun.
Namun, semua itu tak menghentikannya untuk terus hidup.
Ketika tanda-tanda penuaan mulai tampak, keluarga Hull memutuskan memindahkannya ke dalam rumah agar bisa menikmati masa tua dengan nyaman.
Kini, Pearl lebih banyak menghabiskan waktu di ruang cuci rumah, beristirahat dengan teman tak biasa, yakni sebuah pel dan dua ekor kucing.
“Dia tidak keberatan dengan hewan lain, bahkan si kitten kadang duduk di sampingnya,” jelas dia.
Meski berjalan kian sulit akibat usia lanjut, Pearl tetap berusaha merentangkan sayap, menggerakkan cakar tuanya, dan berjemur di bawah sinar matahari setiap hari.
Baca juga: Benarkah Ayam Warna-warni adalah Limbah Penetasan? Ini Kata Dosen UGM
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini