Angka itu lalu naik menjadi 1.000 pada 1981 dan mencapai 10.000 pada 1998.
Dikutip dari Daily Sun, salah satu kebiasaan penduduk Jepang yang berumur panjang adalah pola makan sehat.
Sangat sedikit penduduk Jepang yang meninggal dunia akibat penyakit jantung dan kanker, khususnya kanker payudara dan prostat.
Negara itu juga memiliki tingkat obesitas yang rendah.
Baca juga: 10 Konsep Hidup Orang Jepang untuk Mencapai Sukses, Apa Saja?
Di sisi lain, turunnya angka obesitas pada wanita di Jepang menjelaskan alasan lebih banyak perempuan yang memiliki harapan hidup lebih tinggi dibandingkan pria.
Capaian ini tidak lepas dari program kesehatan masyarakat di Jepang yang berhasil meyakinkan orang-orang di sana untuk mengurangi konsumsi garam.
Bukan hanya soal pola makan, orang di Jepang juga cenderung tetap aktif hingga usai lanjut.
Para lansia di sana masih sering berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum ketika ingin bepergian kemana pun.
Sebuah latihan kelompok harian, Radio Taiso telah menjadi bagian dari budaya Jepang sejak 1928.
Kelompok latihan ini didirikan untuk mendorong rasa kebersamaan sekaligus kesehatan masyarakat.
Rutinitas tiga menit ini disiarkan di televisi dan dipraktikkan dalam kelompok-kelompok kecil di seluruh negeri.
Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa Orang Seram
Kendati demikian, beberapa penelitian telah menimbulkan keraguan mengenai validitas angka centenarian global, yang menunjukkan kesalahan data, catatan publik yang tidak dapat diandalkan, dan sertifikat kelahiran yang hilang dapat menjadi penyebab tingginya angka tersebut.
Audit pemerintah terhadap catatan keluarga di Jepang pada 2010 mengungkap lebih dari 230.000 orang yang terdaftar berusia 100 tahun atau lebih yang tidak diketahui keberadaannya.
Beberapa di antaranya ternyata telah meninggal dekade sebelumnya.
Kesalahan hitung ini disebabkan karena pencatatan yang tidak lengkap dan kecurigaan bahwa beberapa keluarga mungkin telah mencoba menyembunyikan kematian kerabat lansia agar tetap mendapat uang pensiunan mereka.
Penyelidikan nasional diluncurkan setelah jenazah Sogen Koto, yang diyakini sebagai pria tertua di Tokyo berusia 111 tahun ditemukan di rumah keluarganya 32 tahun setelah kematiannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang