Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Ikatan Sosial Kuat Bisa Perlambat Proses Penuaan

Kompas.com - 01/10/2025, 09:30 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Studi Ungkap Orang dengan Ikatan Sosial yang Kuat Bisa Proses Penuaan Lebih Lambat

KOMPAS.com - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa hubungan sosial yang konsisten dan penuh dukungan dapat memperlambat proses penuaan biologis.

Sebagaimana diberitakan Independent, Senin (29/9/2025), riset yang dipublikasikan dalam jurnal Brain, Behavior and Immunity – Health edisi Oktober 2025 ini menganalisis lebih dari 2.100 peserta program Midlife in the United States.

Hasil penelitian menemukan, individu dengan “keunggulan sosial kumulatif”, yakni kedalaman dan luasnya koneksi sosial sepanjang hidup, cenderung memiliki profil biologis lebih muda dan kadar peradangan kronis yang lebih rendah.

Baca juga: Waspadai Paparan UVA dari Lampu Nail Art, Bisa Picu Penuaan Dini dan Kanker Kulit

Dua jam epigenetik sebagai pengukur penuaan

Penelitian ini menggunakan dua jam epigenetik, DunedinPACE dan GrimAge, untuk mengukur seberapa cepat tubuh menua melalui penanda molekuler pada DNA.

Menurut Anthony Ong, penulis studi lainnya, koneksi sosial yang terjalin sejak kecil hingga dewasa, termasuk dukungan orang tua, keterlibatan komunitas, serta sokongan emosional dari keluarga dan teman, sangat berpengaruh terhadap kesehatan jangka panjang.

“Ini bukan hanya soal punya teman saat ini, tetapi bagaimana hubungan itu berkembang sepanjang hidup. Akumulasi itu bisa tercermin pada kesehatan biologis kita,” jelas Ong.

Baca juga: Tips Cegah Penuaan dan Penyakit Kronis lewat Konsumsi Flavonoid Sehari-hari

Hubungan sosial sebagai investasi kesehatan

Temuan ini memperlihatkan bagaimana ikatan sosial yang stabil dapat memengaruhi sistem inti tubuh, seperti jalur epigenetik, inflamasi, dan neuroendokrin.

Individu dengan jaringan sosial kuat tercatat memiliki kadar molekul penyebab peradangan lebih rendah. Faktor ini erat kaitannya dengan risiko penyakit jantung, diabetes, hingga gangguan neurodegeneratif.

“Bayangkan koneksi sosial seperti rekening pensiun. Semakin dini Anda berinvestasi dan konsisten menjaga hubungan, semakin besar pula imbal hasilnya,” kata Ong.

Menurutnya, hasil ini bukan hanya menyangkut kondisi emosional, tetapi juga biologis. Ikatan sosial yang terjalin lama terbukti membuat sel-sel tubuh menua lebih lambat.

Kesimpulannya, penuaan yang sehat bukan sekadar urusan genetik atau gaya hidup, tetapi juga dipengaruhi oleh seberapa kuat seseorang terhubung dengan lingkungannya.

Baca juga: Paus Fransiskus Berpulang: Tentang Frailty, Penuaan, dan Martabat Manusia

Dimensi baru dalam penelitian sosial dan penuaan

Apa yang dipikirkan tentang proses penuaan manusia? Proses ini tidak hanya memengaruhi kulit yang berubah keriput, tetapi juga jantung dan mulut.iStockphoto/Kazuma Seki Apa yang dipikirkan tentang proses penuaan manusia? Proses ini tidak hanya memengaruhi kulit yang berubah keriput, tetapi juga jantung dan mulut.

Dilansir dari Neuroscience, Jumat (26/9/2025), penelitian ini berbeda dari studi sebelumnya yang biasanya menilai faktor sosial secara terpisah, misalnya status pernikahan atau jumlah teman.

Riset terbaru ini memperkenalkan konsep “keunggulan sosial kumulatif” sebagai ukuran multidimensi, yang menggabungkan berbagai sumber daya relasional dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Halaman:


Terkini Lainnya
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau