Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diaspora Indonesia di Islandia Kenalkan Congklak, Picu Antrean Panjang di Festival of Nations

Kompas.com - 28/10/2025, 10:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang diaspora Indonesia di Islandia membagikan ceritanya ketika mengenalkan permainan congklak dalam Festival of Nations 2025.

Melinda Hidayatie (52), diaspora yang telah tinggal di Islandia sejak tahun 2011, mengaku mengenalkan congklak ke mata dunia bersama teman-teman WNI lain. 

Diketahui, congklak disebut juga sebagai dakon (Jawa), mokaotan (Sulawesi), atau dakonan (Madura).

Permainan tradisional ini dimainkan di atas papan berlubang dan menggunakan biji-bijian kecil (biasanya kerang kecil, biji sawo, atau batu kecil), dan dilakukan oleh dua orang pemain saling berhadapan.

Adapun Festival of Nations 2025 digelar di Akranes, Islandia pada Minggu (26/10/2025) waktu setempat.

Melinda menyebut, Festival of Nations 2025 adalah acara budaya tahunan yang merayakan keberagaman negara dengan memupuk pemahaman dan mempromosikan koeksistensi antarbudaya.

“Festival ini menampilkan pertunjukan musik dan tari tradisional, beragam hidangan internasional dari lebih dari 30 negara, serta barang dan produk kerajinan tangan dari seluruh dunia,” kata Melinda kepada Kompas.com, Senin (27/10/2025), melalui sambungan telepon.

Selain Indonesia, beberapa negara yang hadir antara lain Polandia, Skotlandia, Lituania, Australia, dan Palestina.

Gelaran tersebut diadakan secara gratis, ramah keluarga, serta bertujuan untuk menciptakan hari yang penuh kegembiraan, pembelajaran, dan koneksi melalui pertukaran budaya.

Indonesia pun turut berpartisipasi dalam acara itu, dengan menampilkan permainan congklak dan pertunjukan tari, serta menyajikan makanan khas Nusantara.

Baca juga: Cerita Diaspora Indonesia di Jepang, antara Culture Shock dan Menjaga Citra Bangsa

Menemukan papan congklak di Reykjavik

Melinda bercerita, Festival of Nations 2025 adalah acara yang diadakan setiap tahun. Indonesia menjadi salah satu negara yang selalu hadir dalam acara itu.

Namun karena pandemi Covid-19, acara itu sempat ditiadakan, dan Indonesia kembali berpartisipasi di tahun 2024.

“Jadi kami mendapatkan pemberitahuan via email oleh penyelenggara. Kemudian daftar ulang untuk acara itu,” kata Melinda.

Setelah berhasil mendaftarkan Indonesia untuk berpartisipasi, dia pun menyiapkan berbagai keperluan yang akan ditampilkan dalam Festival of Nations 2025.

Baca juga: Plat Nomor Indonesia Punya Cerita: Kenapa Huruf A Dipakai di Banten, Bukan Aceh?

Tiba pada suatu hari ketika mendatangi sebuah toko di Reykjavik, Melinda menemukan papan permainan mirip congklak.

Halaman:


Terkini Lainnya
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau