Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemprov DKI Naikkan Tarif Transjakarta Setelah 20 Tahun Tak Berubah

Kompas.com - 28/10/2025, 14:45 WIB
Fatimah Az Zahra,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menaikkan tarif bus Transjakarta setelah lebih dari 20 tahun tidak mengalami perubahan.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 15 Januari 2004, tarif Transjakarta ditetapkan sebesar Rp 2.000. Setahun kemudian, lewat SK Gubernur DKI Nomor 1912/2005, tarif berubah menjadi Rp 3.500, dan angka itu bertahan hingga kini.

Saat itu, Transjakarta masih menerapkan pola “early-bird”, yakni tarif Rp 2.000 untuk perjalanan pukul 05.00–07.00 WIB, dan Rp 3.500 mulai pukul 07.00 WIB.

Rencana kenaikan tarif ini, menurut Pemprov DKI, akan diumumkan pada waktu yang tepat.

“Nanti saatnya, pada saat yang tepat kami akan umumkan mengenai hal itu (kenaikan tarif Transjakarta),” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/10/2025).

Lantas, apa alasan Pemprov DIK menaikkan tarif Transjakarta kali ini?

Baca juga: Promo HUT ke-80 TNI: Tarif MRT, LRT, dan Transjakarta Hanya Rp 80

Beban subsidi terlalu besar

Pramono menjelaskan, kenaikan tarif Transjakarta diperlukan karena beban subsidi yang ditanggung pemerintah sudah sangat besar.

Menurutnya, saat ini subsidi per penumpang mencapai lebih dari Rp 9.000.

“Sekarang ini subsidinya untuk setiap tiket sebenarnya sudah di atas Rp 9.000. Kan tidak mungkin kalau kemudian ini kita sangga sendirian terus-menerus,” ujarnya.

Selain itu, Pemprov DKI juga menanggung layanan gratis bagi 15 golongan masyarakat, mulai dari ASN, anggota TNI-Polri, pelajar, hingga lansia.

Kebijakan layanan gratis inilah yang turut mendorong perlunya penyesuaian tarif.

“Pemerintah Jakarta sudah membebaskan 15 golongan gratis mau naik Transjakarta dari mana saja. Tapi tentunya, tidak bisa Pemerintah Jakarta menyangga semua penduduk Jakarta dan Jabodetabek,” ucap Pramono.

Meski demikian, ia memastikan bahwa tarif baru Transjakarta tetap akan lebih murah dibandingkan tarif transportasi umum di daerah lain, seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Baca juga: Naik Transjakarta, LRT, dan MRT Rp 1, Ini Jadwal dan Syaratnya

Peningkatan kualitas layanan

Selain soal tarif, Pemprov DKI juga menyiapkan peningkatan kualitas layanan transportasi publik, termasuk menambah jumlah bus listrik.

“Fasilitasnya sekarang kami perbaiki. Tahun ini, jumlah bus listrik yang sebelumnya hanya 200 unit akan ditingkatkan menjadi 500 unit. Dengan begitu, secara signifikan dapat mengurangi polusi,” ujar Pramono.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau