SLEMAN, KOMPAS.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman memastikan stok dan ketersediaan beras premium di toko ritel modern maupun pasar tradisional masih dalam kondisi aman.
Pihaknya menegaskan tidak terjadi kelangkaan beras premium di wilayah tersebut.
Baca juga: Berburu Beras Premium di Minimarket Jakarta, Stok Langka Bikin Warga Beralih
Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Kabupaten Sleman, Kurnia Astuti, menyatakan bahwa pasokan beras premium di Sleman masih sangat terkendali.
"Untuk Sleman saya rasa (beras premium) masih terkendali, maksudnya masih ada," ujar Kurnia Astuti saat dihubungi pada Rabu (20/8/2025).
Kurnia menjelaskan, salah satu alasan utama amannya pasokan beras premium adalah karena Kabupaten Sleman merupakan salah satu sentra penghasil beras di daerah tersebut. Hal ini membuat stok untuk kebutuhan lokal lebih terjamin.
"Di Sleman beras premium masih tersedia, karena Sleman kan sentra beras," ucapnya.
Dia juga menyinggung isu kelangkaan beras medium yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, kelangkaan itu dipicu oleh isu beras oplosan yang menyebabkan banyak produsen menarik produk mereka dari pasaran untuk sementara waktu.
"Itu pasca ada isu beras oplosan itu. Kan banyak yang ditarik kan beras yang pabrikan, terutama yang mungkin gradenya medium ditarik oleh produsen. Tapi sekarang sudah aman," bebernya.
Baca juga: Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut
Kurnia mengungkapkan berdasarkan pantuan pihaknya, harga beras di Kabupaten Sleman masih stabil.
Harga beras premium rata-rata Rp 15.071/kg. Sedangkan untuk harga beras medium rata-rata Rp 13.729/kg.
"Harga masih stabil. Masih sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi)," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini