Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kodim 0734 Yogyakarta Jaga Situasi Kondusif Pasca Demo Berujung Ricuh

Kompas.com - 03/09/2025, 07:57 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Kodim 0734 Yogyakarta punya cara tersendiri untuk menjaga kondusifitas Kota Yogyakarta, menyusul aksi demonstrasi yang sempat berujung ricuh beberapa hari lalu.

Langkah yang ditempuh adalah membagikan makanan berupa nasi bungkus atau nasi box kepada warga.

Aksi tersebut kembali dilakukan di kawasan Jalan Taman Siswa, Kota Yogyakarta, Selasa (2/9/2015) sore.

“Kita ingin memberikan pendekatan yang berbeda dalam menunjukkan bahwa Yogya ini penuh dengan kearifan lokal. Saat pertama kali kita lakukan aksi berbagi makanan, ternyata banyak yang ikut nyumbang,” kata Komandan Kodim 0734 Yogyakarta, Letkol Inf Arif Setiyono di sela kegiatan.

Baca juga: Mahasiswa Amikom Rheza Sendy Tak Sadarkan Diri saat Tiba di RSUP Sardjito, Meninggal 30 Menit Kemudian

Arif menuturkan, aksi berbagi nasi bungkus ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan.

“Ada yang dari hotel, pengusaha, maupun masyarakat umum yang menitipkan makanan untuk dibagikan,” ujarnya.

Sasaran utama kali ini adalah para pengemudi ojek online (ojol) yang sedang menunggu pesanan. Namun, pengendara yang melintas pun ikut mendapat bagian.

Pesan Menjaga Yogyakarta Tetap Aman

Menurut Arif, langkah tersebut sejalan dengan karakter Yogyakarta yang berbeda dibanding daerah lain. Ia mengingatkan bahwa demonstrasi boleh dilakukan, tetapi harus tertib dan tidak anarkis.

“Sesuai arahan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, penyampaian aspirasi melalui demonstrasi tidak dilarang, namun harus tertib dan tidak anarkis. Jangan sampai ada pembakaran, penjarahan, dan tindakan anarkis lainnya terjadi di Yogya,” katanya.

Baca juga: Polda Jateng Ralat Lokasi Kecelakaan Mahasiswa Unnes Iko Juliant, Begini Kronologi Versi Polisi

Ia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan. “Ini yang harus kita jaga bersama. Semua saling menjaga, semua saling peduli satu sama lain. Kita tunjukkan bahwa Yogya seterusnya akan aman dan nyaman bagi siapa pun,” tandas Arif.

Disambut Hangat Warga

Aksi ini mendapat apresiasi dari warga, salah satunya Fian Wasista Pratama, pengemudi ojol yang sudah enam tahun bekerja di Yogyakarta.

“Meski hanya sebungkus nasi dan air minum, sangat berarti bagi saya. Ekonomi sekarang sedang sulit, jadi aksi seperti ini sangat membantu,” ujarnya.

Fian berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan. “Biasanya untuk makan gratis saya mengandalkan Jumat Berkah. Di luar itu jarang ada aksi seperti ini, makanya ini sangat berharga,” katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Yogyakarta
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Yogyakarta
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Yogyakarta
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Yogyakarta
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Yogyakarta
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Yogyakarta
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Yogyakarta
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Yogyakarta
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Yogyakarta
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Yogyakarta
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Yogyakarta
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Yogyakarta
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau