BANDUNG, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Pameungpeuk.
Dapur yang baru diresmikan ini akan menyediakan 3.500 porsi makanan untuk 14 sekolah di wilayah tersebut.
Ketua Kadin Kabupaten Bandung, Boni Anggara, mengungkapkan bahwa pembangunan dapur SPPG ini merupakan yang ke-16.
Baca juga: 4.000 Siswa Keracunan, Mendikdasmen: Tidak Berarti MBG Dihentikan
Meskipun baru-baru ini muncul isu mengenai beberapa siswa yang diduga keracunan makanan MBG di Kecamatan Cilengkrang, Boni menegaskan bahwa pelayanan dapur SPPG di bawah Kadin Kabupaten Bandung akan tetap menjaga standar higienis.
"Insya Allah untuk menjaga kehigienisan, kita menjaga dapur yang bersih, peralatan yang dicuci setiap saat, serta melibatkan ahli gizi yang profesional yang mengerti cara menjaga dapur higienis dan makanan yang bergizi," ujar Boni saat ditemui di Kecamatan Pameungpeuk, Sabtu (6/9/2025).
Boni menambahkan bahwa semua tim yang bertugas di dapur diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama proses memasak dan pemorsian makanan.
"Sehingga dalam pemorsian dan hal apapun, kita jaga menggunakan APD yang lengkap untuk menjaga kehigienisan," ujarnya.
Distribusi makanan MBG di Kecamatan Pameungpeuk, serta di beberapa dapur SPPG lainnya di bawah Kadin, hanya akan dilakukan pada jam istirahat sekolah.
"Itu hanya di jam istirahat, hanya satu kali dalam satu hari dari Senin hingga Jumat," terangnya.
Khusus untuk Kecamatan Pameungpeuk, Kadin juga telah melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui Kadin HUB.
"Nantinya, Kadin HUB akan mendata para UMKM, terutama yang bergerak di bidang suplai daging ayam," tambah Boni.
Boni menekankan bahwa Kadin Kabupaten Bandung menargetkan untuk memenuhi 50 dapur SPPG sebagai skala prioritas saat ini.
"Harapannya kami bisa memenuhi minimal 50 jatah Kadin di Kabupaten Bandung. Jika pemerintah memiliki 350, semoga Kadin bisa mencapai 50 persennya," tutupnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini