DENPASAR, KOMPAS.com - Chatarina Muliana resmi dilantik sebagai perempuan pertama yang memimpin Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali.
Ia menggantikan I Ketut Sumedana yang kini akan melanjutkan tugasnya di Sumatera Selatan.
Prosesi pisah sambut berlangsung di Kantor Kejati Bali, Renon, Denpasar, pada Jumat malam (31/10/2025).
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyampaikan rasa bangganya atas pelantikan Chatarina.
Baca juga: Kejati Bali Beri Isyarat Ada Lebih dari 5 Calon Tersangka Kasus Korupsi Rumah Subsidi di Buleleng
"Ini sejarah pertama kali Kejati Bali dipimpin oleh seorang perempuan. Pengalaman Ibu selama 20 tahun di luar kejaksaan tentu menjadi modal berharga. Bali beruntung mendapat pemimpin dengan pengalaman luas dan kemampuan luar biasa,” ujarnya.
Koster menekankan pentingnya kolaborasi antara seluruh elemen pemerintahan dan penegak hukum, mengingat Bali merupakan pulau dengan karakteristik khusus sebagai destinasi wisata dunia.
"Bali adalah satu pulau dengan satu tata kelola. Maka segala sesuatu harus dipikirkan dengan matang, termasuk dalam penegakan hukum. Saya berharap kolaborasi Forkopimda tetap berjalan baik, dengan tugas dan fungsi yang selaras," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Chatarina Muliana menyatakan komitmennya untuk melanjutkan fondasi yang telah dibangun oleh pendahulunya.
Baca juga: Kejati Bali Hentikan Kasus Pungli Fast Track Pejabat Imigrasi yang Raup Rp 200 Juta Per Bulan
Ia menekankan pentingnya strategi penegakan hukum yang humanis dan berlandaskan kearifan lokal Bali.
“Saya wajah lama tapi baru bergabung lagi di kejaksaan. Selama 20 tahun dari 30 tahun karier saya, di luar kejaksaan. Ternyata Bali sudah disiapkan untuk saya, tinggal meneruskan legacy yang sudah ada," kata Chatarina.
Ia juga menggarisbawahi perlunya sinergi dengan seluruh unsur Forkopimda dalam mewujudkan penegakan hukum yang adil.
"Bali adalah wajah dunia, sehingga tantangan hukum di sini pun kompleks. Saya ingin bersama-sama merawat Bali sebagai rumah kita yang indah dan kuat, di mana penegakan hukum sejalan dengan pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.
Baca juga: Tersangka Kasus Korupsi Rumah Subsidi Kembalikan Rp 1 Miliar ke Kejati Bali
Sementara itu, I Ketut Sumedana berharap agar Bale Kertha Adyaksa terus digaungkan dan diimplementasikan.
"Sehingga selalu humanis dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tuturnya.
Chatarina Muliana Girsang lahir pada 19 November 1972. Ia merupakan alumni Universitas Brawijaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YAI Jakarta. Pada tahun 2007.