Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Meninggal: Sempat Alami Pneumonia Ganda, Ini Penjelasan Penyakitnya

Kompas.com - 21/04/2025, 15:37 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com — Paus Fransiskus, pemimpin pertama Gereja Katolik Roma yang berasal dari Amerika Latin, wafat dalam usia 88 tahun.

Kabar duka ini disampaikan oleh Vatikan melalui pernyataan video pada Senin (21/4/2025), mengakhiri masa kepausannya yang kerap diwarnai gejolak, perpecahan, dan ketegangan dalam upayanya mereformasi institusi Gereja yang dianggap kaku.

Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, baru-baru ini sempat berjuang melawan pneumonia ganda yang serius sebelum akhirnya berpulang.

“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus,” ujar Kardinal Kevin Farrell dalam siaran di saluran TV Vatikan, seperti dikutip dari Reuters pada Senin.

“Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa," tambahnya.

Belajar dari Paus Fransiskus, kenali apa itu pneumonia ganda berikut ini.

Baca juga: Paus Fransiskus Alami Pneumonia, Ini Alasan Lansia Lebih Rentan

Apa itu pneumonia ganda?

Dikutip dari Medical News Today, pneumonia ganda adalah infeksi yang menyerang kedua paru-paru.

Penyakit ini disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur yang menginfeksi kantung udara kecil dalam paru-paru yang disebut alveoli.

Akibat infeksi tersebut, alveoli mengalami peradangan dan terisi oleh cairan atau nanah, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas serta berbagai gejala lain.

Dalam istilah medis, pneumonia ganda kadang disebut sebagai bilateral pneumonia.

Pneumonia sendiri menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat infeksi di seluruh dunia, terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Baca juga: Mencium Balita Saat Lebaran: Waspadai Risiko Pneumonia yang Mengancam

Penyebab pneumonia ganda

Pneumonia ganda umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan peradangan di kedua paru-paru. Beberapa penyebab umum di antaranya:

  • Bakteri: Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab paling umum pneumonia bakteri
  • Virus: Virus influenza menjadi penyebab paling sering pneumonia viral pada orang dewasa, sementara RSV (Respiratory Syncytial Virus) kerap menyerang anak-anak
  • Jamur: Biasanya menyerang orang dengan sistem imun lemah

Selain itu, faktor risiko seperti usia lanjut (di atas 65 tahun), penyakit paru kronis, merokok, malnutrisi, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga meningkatkan kemungkinan terkena pneumonia ganda.

Baca juga: Kurang Istirahat Bisa Memicu Pneumonia Berat, Ini Penjelasan Ahli

Gejala pneumonia ganda

Gejala pneumonia ganda mirip dengan pneumonia biasa, namun bisa lebih berat karena kedua paru-paru terinfeksi. Gejala yang patut diwaspadai meliputi:

  • Demam tinggi, menggigil, atau suhu tubuh yang sangat rendah
  • Batuk yang semakin parah
  • Batuk disertai dahak kental
  • Sesak napas bahkan saat melakukan aktivitas ringan
  • Nyeri dada saat batuk atau menarik napas dalam-dalam
  • Merasa sangat lemas setelah mengalami infeksi virus, seperti flu
  • Mual, muntah, atau diare bersamaan dengan gejala pernapasan

Pneumonia ganda dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis, abses paru, efusi pleura, pleuritis, bahkan gagal ginjal dan gagal napas jika tidak segera ditangani.

Wafatnya Paus Fransiskus menandai akhir dari perjalanan seorang pemimpin yang dikenal berani mendorong reformasi dan membela kaum marginal di tengah tantangan internal Gereja Katolik.

Di balik kabar duka ini, pneumonia ganda yang dideritanya menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit infeksi pernapasan, terutama bagi kelompok rentan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau