NUSANTARA, KOMPAS.com - Dampak kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) semakin nyata.
Selain pembangunan infrastruktur fisik, IKN juga memicu lonjakan populasi yang signifikan, hingga berdampak langsung pada jumlah kursi legislatif daerah.
Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Penajam Paser Utara, Waluyo, jumlah penduduk PPU terus bertambah secara drastis setelah Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai lokasi IKN.
Baca juga: Sudah Separuh Jadi, Istana Wapres di IKN Dilengkapi Kaca Antipeluru
"Urbanisasi tidak bisa terbendung. Sejak IKN ditetapkan, wilayah ini seolah menjadi magnet bagi warga dari berbagai daerah yang mencari pekerjaan," ujar Waluyo, dikutip Kompas.com dari Antara, Selasa (5/8/2025).
Data Dukcapil menunjukkan tren pertumbuhan penduduk yang mencengangkan, Tahun 2020 sebanyak 181.349 jiwa, Tahun 2021 sejumlah 185.022 jiwa, Tahun 2022 sebesar 187.522 jiwa, Tahun 2023 sebanyak 190.000 jiwa, awal 2024 sekitar 201.707 jiwa, dan Juni 2025 sejumlah 203.661 jiwa.
Lonjakan ini membawa konsekuensi politik yang menarik. Berdasarkan aturan, sebuah kabupaten/kota berhak mendapat 30 kursi DPRD jika populasi minimalnya mencapai 200.001 jiwa.
Baca juga: Penajam Eco City Diminati Banyak Investor, Negosiasi Terus Berlangsung
Dengan jumlah penduduk PPU yang kini melampaui angka tersebut, Waluyo memproyeksikan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2029, jumlah kursi DPRD PPU akan bertambah dari 25 menjadi 30.
"Terus bertambahnya penduduk karena daya tarik IKN, diproyeksikan pada pemilihan legislatif 2029 jumlah kursi DPRD juga akan bertambah dari 25 menjadi 30 kursi," tambahnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa IKN bukan hanya mengubah tata ruang wilayah, tetapi juga struktur sosial dan politik lokal di sekitarnya.
Kabupaten Penajam Paser Utara, atau yang akrab disapa Benuo Taka, kini tengah bersiap menghadapi dinamika baru yang dibawa oleh statusnya sebagai gerbang menuju Ibu Kota Negara.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini