Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bom Mobil di Balashikha Tewaskan Letnan Jenderal Rusia

Kompas.com - 25/04/2025, 21:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com – Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, seorang pejabat tinggi militer Rusia, tewas akibat ledakan bom mobil di Balashikha, sebuah kota yang terletak di sebelah timur Moskwa, pada Jumat (25/4/2025).

Insiden ini tengah diselidiki oleh Komite Investigasi Rusia yang menanggapinya sebagai pembunuhan yang disengaja.

Moskalik, yang menjabat sebagai Wakil Kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum militer Rusia, menjadi korban dalam peristiwa ledakan yang terjadi di dekat sebuah blok apartemen di Balashikha. Menurut pihak berwenang, bom tersebut diletakkan di dalam sebuah mobil Volkswagen Golf.

Baca juga: 6 Orang Tewas Saat Pesawat Uji Terbang Jatuh di Thailand

"Ledakan itu diakibatkan oleh alat peledak rakitan yang dipicu dan diisi dengan pecahan logam yang dirancang untuk menyebabkan kerusakan maksimal," kata penyelidik dalam pernyataan resmi mereka, seperti dilansir AFP.

Rekaman kejadian dan penyelidikan

Rekaman dari kamera keamanan yang dipublikasikan oleh surat kabar Izvestia memperlihatkan detik-detik ledakan besar yang mengirimkan pecahan-pecahan logam ke udara saat seorang individu mendekati kendaraan tersebut.

Beberapa gambar yang beredar di media sosial menunjukkan kobaran api yang membakar habis mobil itu.

Meskipun Moskalik diketahui tinggal di Balashikha, Volkswagen Golf yang terlibat dalam ledakan itu tidak terdaftar atas namanya.

Hal ini menambah misteri dalam penyelidikan yang kini juga mencakup dugaan pembunuhan dan penyelundupan bahan peledak.

Baca juga: Kesehatan Mantan Presiden Brasil Memburuk Usai Terima Panggilan Sidang

Latar belakang Moskalik dan insiden sebelumnya

Berdasarkan informasi dari situs resmi Kremlin, Moskalik pernah berperan dalam pembicaraan perdamaian "format Normandia" yang bertujuan menyelesaikan perang di Ukraina pada tahun 2015.

Pada 2021, Presiden Rusia Vladimir Putin memberinya promosi dengan menaikkannya ke pangkat letnan jenderal.

Kematian Moskalik mengingatkan pada serangkaian serangan serupa terhadap individu-individu yang terlibat dalam operasi militer Rusia di Ukraina.

Salah satu peristiwa serupa terjadi pada Agustus 2022, ketika nasionalis Darya Dugina tewas dalam pemboman mobil.

Selain itu, ledakan yang terjadi pada April 2023 di sebuah kafe di Saint Petersburg menewaskan jurnalis militer Maxim Fomin, yang lebih dikenal dengan nama Vladlen Tatarsky.

Pada Desember 2023, Igor Kirillov, kepala unit senjata kimia militer Rusia, juga tewas akibat bom yang dipasang di sebuah skuter di Moskwa.

Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut, yang semakin memperburuk ketegangan antara kedua negara.

Menyusul kematian Kirillov, Presiden Putin mengakui adanya kelalaian dalam badan keamanannya, dan menegaskan, "Kita tidak boleh membiarkan kesalahan yang sangat serius seperti itu terjadi".

Baca juga: 100 Hari Pemerintahan Trump: Masa Jabatan Kedua Lebih Otoriter

Hingga saat ini, pihak Ukraina belum memberikan komentar resmi terkait ledakan yang menewaskan Moskalik.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau