GOWA, KOMPAS.com - Mobil ambulans yang kedapatan mengangkut sepeda motor dan televisi hingga viral di media sosial dipastikan milik Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bontolempangang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gowa telah menjatuhkan sanksi tertulis kepada sopir ambulans dan seluruh oknum pegawai yang terlibat dalam penyalahgunaan ambulans tersebut lantaran melanggar aturan penggunaan aset.
Baca juga: Buntut Ambulans Dinas Kesehatan Angkut Motor dan Televisi, Bupati Gowa Janji Akan Beri Sanksi
Kepala Dinkes Kabupaten Gowa, Abdul Haris, membenarkan kepemilikan mobil ambulans yang mengangkut motor dan televisi tersebut setelah pihaknya melakukan penyelidikan selama beberapa hari.
"Ambulans tersebut memang milik Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa dan dioperasikan oleh Puskesmas Bontolempangang," kata Abdul Haris, Kepala Dinkes Kabupaten Gowa, saat dikonfirmasi langsung Kompas.com di ruang kerjanya pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Abdul menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan sanksi tertulis baik kepada sopir ambulans maupun sejumlah oknum pegawai Puskesmas yang terlibat dalam insiden ambulans angkut motor tersebut.
"Sudah kami berikan sanksi tertulis dan ditujukan kepada Kepala Puskesmas Bontolempangang dan supir ambulance yang bersangkutan" kata Abdul Haris.
Diketahui, Dinkes Kabupaten Gowa memiliki 26 unit mobil ambulance dan tersebut di sejumlah Puskesmas. Selain memberikan sanksi tertulis kepada Kepal Puskesmas Bontolempangang dan supir. Dinkes juga telah memberikan surat peringatan kepada seluruh Puskesmas untuk tidak menggunakan ambulance selain tujuan medis.
"Kami sudah peringatkan kepada seluruh Puskesmas untuk tidak menggunakan ambulance untuk keperluan pribadi kecuali untuk tujuan medis" mata Abdul Haris.
Baca juga: Dinkes Gowa Benarkan Ambulansnya Angkut Motor dan TV, Kepala Dinas: Masih Penyelidikan
Sebelumnya, video mobil ambulans Puskesmas Bontolempangang yang mengangkut sepeda motor dan televisi telah viral sejak Senin, 20 Oktober 2025.
Peristiwa ini menuai banyak kecaman dari warganet karena dianggap sebagai bentuk penyalahgunaan fasilitas publik untuk kepentingan pribadi, bukan untuk pelayanan medis darurat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang