Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berencana Kirim Alumni LPDP ke Daerah Transmigrasi

Kompas.com - 10/01/2025, 08:00 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengirim alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke daerah transmigrasi.

Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman mengatakan, rencana itu masih dalam rancangan.

Para alumni LPDP akan dikirim ke daerah transmigrasi untuk menunaikan kewajiban 2n+1, yakni alumni yang telah menyelesaikan studi wajib berkontribusi dan berada secara fisik di Indonesia, sekurang-kurangnya dua kali masa studi ditambah satu tahun.

“Kami sedang merancang untuk menggarap alumni-alumni LPDP yang memiliki kewajiban 2n+1. Nah, jadi lulusan-lulusan LPDP itu akan kami kirimkan ke daerah transmigrasi,” ujar Iftitah usai penandatanganan MoU dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

Baca juga: Pemerintah Kaji Ulang Kebermanfaatan Dana LPDP, Ini Tanggapan Bos LPDP

Sembari merancang aturan, Kementerian Transmigrasi akan merekrut transmigran reguler.

“Kami berharap orang-orang yang dikirim ke daerah transmigrasi orang-orang yang terdidik dan terlatih,” kata Ifititah.

Adapun Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Pertanian juga bekerja sama membangun klaster pertanian modern di daerah-daerah transmigrasi.

Rencana ini melibatkan stakeholders lain seperti Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

“Membangun episentrum ekonomi baru di desa, yaitu klaster pertanian modern, tranformasi dari pertanian tradisional menuju modern,” kata Mentan Amran.

Baca juga: Menko Airlangga: Dana LPDP Tidak Disetop tapi Diperluas ke Sektor Pelatihan


Kementan akan menyiapkan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk para transmigran yang membantu cetak sawah.

“Kami menyiapkan alsintan sehingga masyarakat, terutama para transmigran, lebih sejahtera dibanding sebelum meninggalkan kampung halamannya,” kata Amran.

Sementara itu, Kementerian Transmigrasi menyiapkan sekitar 100.000 transmigran untuk membantu cetak sawah lima tahun ke depan.

Pemerintah memiliki program optimasi lahan dan cetak sawah untuk mencapai swasembada pangan.

Target dari cetak sawah dan optimasi lahan adalah terciptanya 2,4 juta hektar lahan baru dalam lima tahun ke depan. Rinciannya, intensifikasi (optimasi lahan) 1 juta hektar dan ekstensifikasi (cetak sawah) 1,3 juta hektar.

Baca juga: Apa Hukuman bagi Penerima Beasiswa LPDP yang Tak Kembali ke Indonesia?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau