JAKARTA, KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berencana mengucurkan investasi besar, sejalan dengan perusahaan membidik sektor digital infrastruktur di luar layanan seluler.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra, mengatakan ke depan porsi pendapatan dari lini infrabisnis digital, yang mencakup bisnis menara, fiber optik, pusat data, satelit, dan bisnis internasional, ditargetkan bisa menyumbang 40 hingga 50 persen dari total pendapatan TLKM.
”Ke depannya itu digital infrabusiness kita, kami menyebutnya digital infrabusiness, yang isinya tower, fiber, data center, satellite, dan juga international business, itu ke depannya itu, itu kita pengen mereka splitnya itu lebih 40-50 persen,” ujar Arthur kepada wartawan, ditulis Selasa (12/8/2025).
Baca juga: Manajemen Telkom Konsolidasi Anak Usaha, Kurangi Produk Jadi 400-an
Fokus pada proyek bernilai besar membuat Telkom lebih terbuka menggandeng mitra strategis.
Arthur mencatat ada tiga sektor yang menjadi fokus utama, yakni pusat data, jaringan fiber, dan menara telekomunikasi.
Selain itu, Telkom juga membidik pengembangan industri satelit orbit rendah atau Low-Earth Orbit (LEO) melalui anak usaha Telkomsat. Teknologi LEO, yang saat ini dikuasai sejumlah pemain global seperti Starlink, diperkirakan menjadi tren dan game changer industri satelit di masa depan.
Baca juga: Telkom Perkuat Keamanan Siber di Tengah Gempuran Transformasi Digital
Meski begitu, Angelo belum membeberkan detail rencana Telkom terkait pengembangan LEO, termasuk calon mitra yang akan diajak bekerja sama.
Langkah diversifikasi ini menjadi sinyal bahwa Telkom ingin mengukuhkan posisi sebagai pemain besar di sektor infrastruktur digital, sekaligus memperluas sumber pendapatan di tengah ketatnya persaingan industri telekomunikasi seluler.