KOMPAS.com-Sejak diluncurkan pada Februari 2025, bisnis bullion bank atau layanan bank emas milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sudah menembus angka 1 ton emas.
Hingga Juni 2025, saldo BSI Emas dalam gramase naik 110 persen (year to date, YTD) dengan volume mencapai 1 ton. Jumlah transaksi pembelian emas lewat aplikasi BYOND melonjak 191 persen YTD.
Baca juga: Beli Emas Tanpa Bawa Fisik, Kini Bisa Lewat Bullion Bank
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan minat masyarakat berinvestasi emas semakin tinggi. Kondisi itu mendorong transaksi emas di BSI tumbuh pesat.
“Emas masih jadi investasi yang digemari masyarakat sejalan sifatnya yang safe haven, mudah, dan tahan terhadap inflasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/8/2025).
Wisnu menambahkan, masyarakat kini mulai terbiasa membeli emas lewat aplikasi mobile banking. Padahal, sebelumnya emas lebih sering dimiliki dalam bentuk perhiasan atau batangan.
Ia menyebut BSI terus mengedukasi nasabah agar melakukan pembelian emas melalui BYOND. Menurut dia, harga emas di layanan tersebut kompetitif.
“Kami optimistis tren bisnis bullion akan semakin meningkat ke depannya dan BSI terus menjaga stok pemesan emas harian agar dapat memenuhi permintaan nasabah,” kata Wisnu.
Baca juga: BI Pangkas Suku Bunga Acuan jadi 5 Persen, Manajemen BSI: Tingkatkan Potensi Profit
Saat ini bullion bank masuk rencana strategis nasional untuk memperkuat keuangan syariah, sejalan dengan program hilirisasi.
Kebijakan ini sesuai dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Astacita pemerintah dalam pengembangan ekosistem bullion bank.
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Bisnis Bulion BSI Tembus 1 Ton Emas
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini