JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini diproyeksikan akan menguat, Jumat (31/10/2025).
Pada penutupan bursa kemarin, IHSG ditutup di level 8.184 atau menguat 17,84 poin setara 0,22 persen.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pertemuan Amerika Serikat (AS) dan China menjadi pertemuan yang paling ditunggu oleh investor di seluruh dunia.
Dari pertemuan itu, AS menyepakati penurunan tarif fentanil seesar 10 persen. Hal ini akan memberikan dampak positif pada China dan negara lain di dunia.
Kemudian, China juga sepakat menunda kontrol ekspor atas rare earth dan melakukan pembelian kedelan selama satu tahun ke depan sebesar 12 juta metrik ton.
Selain itu, AS dan China juga menangguhkan pungutan pada biaya kapal yang kemarin sempat memicu konflik.
Baca juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, IHSG Menguat Tipis Ditopang Sektor Teknologi
Dari dalam negeri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan bahwa kinerja industri manufaktur Indonesia pada Oktober 2025 menunjukkan tren positif dan berada dalam fase ekspansi.
Nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) tercatat meningkat 0,48 poin menjadi 53,50 dibandingkan September 2025 yang sebesar 53,02
"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 8.020-8.290," kata dia dalam analisisnya, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Wall Street Anjlok di Tengah Musim Laporan Keuangan Perusahaan Teknologi
Sementara itu, analis MNC Sekuritas T. Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG menguat 0,22 persen ke 8.184 dan disertai dengan munculnya volume pembelian.
Penutupan juga mampu menembus MA20 atau rata-rata penutupan dalam 20 hari terakhir.
Menurut dia, IHSG berpeluang untuk menguat kembali.
"Adapun area penguatan terdekat berada di 8.268-8.354," ucap dia.
Baca juga: The Fed Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan, Bagaimana Proyeksi BI Rate ke Depan?
Berikut ini adalah rekomendasi teknikal dari beberapa perusahaan sekuritas.
1. Pilarmas Investindo