Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Anjlok di Tengah Musim Laporan Keuangan Perusahaan Teknologi

Kompas.com - 31/10/2025, 07:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street anjlok pada perdagangan yang berakhir Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB).

Saham AS turun karena investor mencerna sejumlah pendapatan Big Tech. Sementara itu, pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping berakhir.

Indeks S&P 500 turun 0,99 persen dan mengakhiri hari di level 6.822,34.

Sementara itu, Nasdaq Composite turun 1,57 persen dan ditutup pada 23.581,14.

Kemudian, indeks Dow Jones Industrial Average diperdagangkan turun 109,88 poin, atau 0,23 persen, menjadi 47.522,12.

Baca juga: The Fed Tak Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga Lanjutan, Wall Street Ditutup Bervariasi

Raksasa teknologi megacap Alphabet Meta dan Microsoft masing-masing melaporkan hasil kuartalan setelah penutupan pasar pada hari Rabu.

Saham Alphabet melonjak 2,5 persen berkat hasil yang kuat. Sementara itu, saham Meta dan Microsoft masing-masing anjlok lebih dari 11 persen dan sekitar 3 persen.

Investor semakin khawatir dengan prospek peningkatan pengeluaran untuk Meta dan Microsoft.

Penurunan Meta dan Microsoft, serta raksasa chip kecerdasan buatan Nvidia, menandai rotasi keluar saham teknologi pada sesi tersebut.

Baca juga: Jika Tak Jual Saham Microsoft, Kekayaan Bill Gates Bisa Tembus Rp 19.000 Triliun

Meskipun saham-saham tersebut lebih rendah, saham-saham perbankan seperti JPMorgan dan Bank of America mengalami kenaikan, begitu pula saham perawatan kesehatan setelah hasil kuartalan Eli Lilly dan proyeksi kenaikan yang lebih baik dari perkiraan. Saham Eli Lilly naik hampir 4 persen.

Perdagangan juga menjadi fokus setelah Trump setuju untuk memangkas tarif fentanil terhadap China menjadi 10 persen.

Hal ini meningkatkan total tarif impor China dari 57 persen menjadi 47 persen.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Beijing akan berupaya menghentikan masuknya fentanil ke AS dan membeli kedelai hasil produksi AS beserta produk pertanian lainnya. China juga menunda pembatasan terbaru ekspor tanah jarang selama satu tahun.

Baca juga: Valuasi Nvidia Tembus 5 Triliun Dollar AS, Dipacu Ledakan Teknologi AI

Meskipun demikian, isu-isu lain seperti ekspor cip Nvidia dan divestasi TikTok masih belum terselesaikan. Namun, Kementerian Perdagangan China menyatakan bersedia bekerja sama dengan AS untuk menyelesaikan masalah terkait TikTok.

Wall Street mengalami hari yang beragam. Indeks Dow, S&P 500, dan Nasdaq mencapai level tertinggi intraday baru di awal sesi Rabu, dengan Nasdaq juga mencapai level tertinggi penutupan baru.

Namun, baik Indeks Dow maupun S&P ditutup di zona merah setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin tidak akan memangkas suku bunga lagi pada pertemuan Desember.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Ekbis
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
Ekbis
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Ekbis
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
Ekbis
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Ekbis
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Ekbis
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau