Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Kembali "Berkilau" Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Kompas.com - 31/10/2025, 07:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Kamis (30/10/2025) waktu setempat atau Jumat (31/10/2025) pagi WIB, didorong pemangkasan suku bunga Federal Reserve dan ketidakpastian kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,9 persen ke level 4.003,62 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,4 persen ke level 4.015,90 dollar AS per ons.

Sebelumnya, Federal Reserve (The Fed) pada Rabu kemarin telah memangkas suku bunga acuan sesuai ekspektasi pasar.

Namun bank sentral AS memberi sinyal bahwa pemangkasan tersebut bisa menjadi yang terakhir tahun ini, mengingat penutupan (shutdown) pemerintahan AS berpotensi menghambat ketersediaan data ekonomi penting.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Lagi, Imbas The Fed dan Rapuhnya Kesepakatan Dagang AS-China

Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi lebih menarik bagi investor. Logam mulia ini juga cenderung menguat di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global

Lembaga riset Wells Fargo Investment Institute pun menaikkan proyeksi harga emas akhir tahun 2026 menjadi 4.500-4.700 dollar AS per ons, dari perkiraan sebelumnya 3.900-4.100 dollar AS per ons.

"Kami memperkirakan ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan akan terus mendukung permintaan emas, baik dari sektor swasta maupun lembaga resmi," tulis Wells Fargo dalam laporannya.

Baca juga: Harga Emas Dunia Capai Titik Terendah dalam 3 Pekan, Pasar Masuk Level Jenuh Beli?

Kepastian kesepakatan dagang AS-China

Kemudian pada Kamis kemarin, Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan menurunkan tarif impor China menjadi 47 persen dari sebelumnya 57 persen, sebagai bagian dari kesepakatan dagang baru.

Sebagai imbalannya, China akan kembali membeli kedelai AS, mengekspor logam tanah jarang, serta menindak perdagangan fentanil ilegal.

Namun, pasar menilai kesepakatan tersebut belum memberikan kepastian yang kuat.

"Awalnya harga emas sempat melemah, tetapi setelah detail (kesepakatan keluar AS-China) terungkap dan orang-orang menyadari bahwa itu adalah perjanjian yang cukup hampa, optimisme pasar bahwa perang dagang akan berakhir pun memudar," ujar Managing Partner CPM Group, Jeffrey Christian.

Kondisi itu ikut menekan pasar saham, yang merespons negatif karena khawatir gencatan dagang hanya bersifat sementara.

Baca juga: Harga Emas Anjlok, Pembeli “Wait and See”

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Ekbis
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Ekbis
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
Ekbis
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Ekbis
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
Ekbis
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Ekbis
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Ekbis
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau