Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Anjlok, Pembeli “Wait and See”

Kompas.com - 30/10/2025, 07:59 WIB
Mohamad Bintang Pamungkas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas batangan kembali melemah pada Rabu (29/10/2025) setelah sempat alami tren kenaikan dalam dua bulan terakhir.

Namun, penurunan yang terjadi pekan ini justru belum cukup menarik minat masyarakat untuk kembali membeli logam mulia.

Berdasarkan data Pegadaian, harga emas Galeri 24 turun Rp 25.000 menjadi Rp 2.403.000 per gram.

Emas UBS anjlok lebih dalam, yakni Rp 38.000 menjadi Rp 2.399.000 per gram, sementara harga emas Antam melemah Rp 15.000 menjadi Rp 2.267.000 per gram.

Penurunan tersebut terjadi di tengah menguatnya nilai dolar AS dan meningkatnya optimisme global terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China, yang menekan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Baca juga: Harga Emas Turun, Warga: Kalau Masih di Atas Rp 2 Juta per Gram, Jangan Beli Dulu

Pembeli Ritel Pilih Menunggu

Bagi sebagian pembeli, harga emas saat ini masih tergolong tinggi meskipun turun dari level sebelumnya.

Karni (42), warga Jakarta Barat, mengaku belum berani membeli emas karena menilai tren penurunan belum stabil.

“Saya lihat harganya turun lumayan, tapi enggak langsung beli. Biasanya kalau lagi turun begini, nanti bisa turun lagi. Mending tahan dulu, lihat seminggu ke depan,” ujar Karni saat ditemui di Tanah Abang, Rabu (29/10/2025).

Karni yang rutin membeli emas batangan kecil untuk tabungan jangka panjang menilai harga emas di atas Rp 2 juta per gram masih terlalu mahal.

“Buat saya, kalau masih di atas Rp 2 juta per gram tetap mahal. Turun segitu belum cukup bikin langsung beli,” katanya sambil tersenyum.

Baca juga: Harga Emas Anjlok, Warga Kompak Tahan Diri Tak Membeli

Pandangan serupa disampaikan Ridwan (36), warga Johar Baru, Jakarta Pusat. Ia mengaku sempat tergoda membeli emas setelah mendengar harga turun, tetapi mengurungkan niatnya setelah mengecek harga terkini.

“Turunnya belum seberapa. Kalau bedanya cuma Rp 20.000–Rp 30.000 per gram, belum worth it. Saya tunggu aja sampai benar-benar stabil,” ujarnya.

Menurut Ridwan, masyarakat kelas menengah yang membeli emas untuk tabungan jangka panjang umumnya lebih berhati-hati.

“Beda sama investor besar yang bisa beli banyak. Kalau kami kan buat jangka panjang, jadi timing penting,” katanya.

Baca juga: Stok Pakaian Bekas di Pasar Senen Menipis, Sebulan Tak Ada Pasokan

Pelaku Pasar Bersikap Hati-Hati

Kondisi pasar yang fluktuatif membuat sebagian pelaku investasi ritel memilih bersikap konservatif.

Halaman:


Terkini Lainnya
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Megapolitan
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Megapolitan
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Megapolitan
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Megapolitan
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Megapolitan
Naik KRL hingga MRT Kini Bisa Pakai QRIS, Cukup dengan Tap Ponsel
Naik KRL hingga MRT Kini Bisa Pakai QRIS, Cukup dengan Tap Ponsel
Megapolitan
Ganggu Laju Bus dan Membahayakan, Masyarakat Dilarang Lari di Jalur Transjakarta
Ganggu Laju Bus dan Membahayakan, Masyarakat Dilarang Lari di Jalur Transjakarta
Megapolitan
Ironi Warga Gang Kelinci Kemanggisan, Masih Buang Air Besar di Kali
Ironi Warga Gang Kelinci Kemanggisan, Masih Buang Air Besar di Kali
Megapolitan
Bau yang Tak Pernah Hilang dari Rorotan...
Bau yang Tak Pernah Hilang dari Rorotan...
Megapolitan
Transjakarta Sesalkan Peserta Lari Masuk Jalur Busway: Berbahaya, Merugikan Pelanggan
Transjakarta Sesalkan Peserta Lari Masuk Jalur Busway: Berbahaya, Merugikan Pelanggan
Megapolitan
Atasi Macet dan Parkir Minim, Konektivitas JIS–Ancol Perlu Dipercepat
Atasi Macet dan Parkir Minim, Konektivitas JIS–Ancol Perlu Dipercepat
Megapolitan
Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Akan Diresmikan 15 November 2025
Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Akan Diresmikan 15 November 2025
Megapolitan
20 Anak Sakit Akibat Uji Coba RDF Rorotan, Warga Desak Audiensi dengan Pramono
20 Anak Sakit Akibat Uji Coba RDF Rorotan, Warga Desak Audiensi dengan Pramono
Megapolitan
Penyebab Sopir Angkot Protes dan Mikrotrans JAK41 Berhenti Sementara
Penyebab Sopir Angkot Protes dan Mikrotrans JAK41 Berhenti Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat