Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Tugu Biawak, Ikon Baru Wonosobo yang Menyedot Perhatian Publik

Kompas.com - 24/04/2025, 14:51 WIB
Bayu Apriliano,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com - Tugu Biawak yang terletak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, kini tengah menjadi perhatian publik dan ramai di media sosial.

Patung biawak yang dibangun dengan detail realistis ini menarik perhatian tidak hanya karena bentuknya yang menyerupai biawak asli, tetapi juga karena proses pembangunannya yang melibatkan kolaborasi antara masyarakat dan seniman lokal dengan anggaran yang minim.

Fakta menarik Tugu Biawak

Berikut sederet fakta dari Tugu Biawak Wonosobo:

Dibangun dengan anggaran terbatas

Tugu Biawak dibangun dengan anggaran sekitar Rp 50 juta, yang berasal dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Wonosobo.

Anggaran ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan tugu-tugu lain di Indonesia yang sering kali menelan biaya miliaran rupiah.

"Untuk tenaga pengerjaan kalau buat saya Rp 50 juta cukup. Kalau buat kota Wonosobo saya tidak berhitung mas, ini sumbangsih saya kepada ibu pertiwi. Ya kalau mengerjakan di luar kota bisa bisa lebih mas biayanya," kata Rejo kepada Kompas.com pada Rabu (23/4/2025).

Baca juga: Alasan Menjadikan Biawak Ikon Baru Wonosobo

Karya seniman lokal

Wujud patung biawak Wonosobo yang belakangan jadi sorotan karena tampak realistis dan pembangunannya tak memakan biaya tinggi pada Selasa (22/4/2025) sore. ?Tugu Krasak Menyawak tersebut dibangun atas inisiasi pemuda Karang Taruna di Desa Krasak, Selomerto.KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHI Wujud patung biawak Wonosobo yang belakangan jadi sorotan karena tampak realistis dan pembangunannya tak memakan biaya tinggi pada Selasa (22/4/2025) sore. ?Tugu Krasak Menyawak tersebut dibangun atas inisiasi pemuda Karang Taruna di Desa Krasak, Selomerto.

Di balik kemegahan Tugu Biawak yang kini menjadi ikon baru di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, terdapat sosok seniman lokal bernama Rejo Arianto.

Karya patung biawak setinggi 7 meter ini menarik perhatian publik karena detailnya yang realistis dan proses pembuatannya yang penuh dedikasi.

Rejo Arianto adalah lulusan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Baca juga: Cerita Warga Gunungpati Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi BBM

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia kembali ke kampung halamannya di Wonosobo dan aktif berkarya sebagai seniman.

Dalam kesehariannya, ia menggeluti bidang seni terutama di bidang seni lukis.

Bahkan, keseriusannya dalam menggeluti bidang ini membuat karyanya banyak dipajang dan dibeli oleh pemkab Wonosobo.

"Semua lukisan di Pemkab Wonosobo adalah karya Mas Ari, Semua Lukisan di Pendopo itu produknya Mas Ari," kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat kepada media pada Rabu (23/4/2025)

Baca juga: Dedikasi di Balik Tugu Biawak, Rejo Rela Berutang demi Wonosobo

Dikerjakan selama 1,5 bulan

Tugu Biawak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Dok Rejo Arianto Tugu Biawak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah,
Seniman lokal Rejo Arianto adalah sosok di balik karya ini.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau