LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Barat, merespon pernyataan Kepala UPTD Dinas Sosial Provinsi NTT, Yusi Kusumawardhani, terkait dugaan prostitusi yang melibatkan siswi SD hingga SMA di Labuan Bajo.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Barat, NTT Marselinus Jebaru, mengatakan pihaknya sudah menyurati Dinsos NTT untuk meminta dokter Yusy mengklarifikasi pernyataan tersebut secara tertulis.
"Sebagai tindak lanjut, Jumat kemarin secara resmi kami bersurat ke Dinas Provinsi NTT untuk meminta dr Yusy mengklarifikasi pernyataannya secara tertulis," kata Marselinus, Senin (26/5/2025).
Baca juga: Dinsos NTT Ungkap Anak SD hingga SMA Terlibat Dugaan Prostitusi di Labuan Bajo
Ia mengatakan, klarifikasi tertulis sangat perlu agar informasi yang ia sampaikan jelas.
Sebab, Yusy sebut informasi itu dia dapat saat dalam perjalanan tugas, dari Labuan Bajo menuju Ruteng pada tahun 2013.
"Jawabannya ada yang 2013 dan yang Agustus 2023. Makanya, kita tunggu klarifikasi tertulis dari ibu Yusi," katanya.
Marsel pun membantah pernyataan dr. Yusi, sebab tidak berbasis data dan informasi yang memadai mengenai laporan kasus saat memberikan pernyataan.
"Dia hanya mendengar cerita dari sopir travel yang mengantar mereka dari Labuan Bajo ke Ruteng," ungkap dia.
Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Wisata di Labuan Bajo Dilarang Berlayar ke Pulau Rinca dan Pulau Komodo
“Sopir travel kemudian menanyakan apakah ada kaitannya dengan TPPO, dan Ibu Yusi mengiyakan. Sopir lalu menceritakan informasi seperti yang diberitakan,” ujar dia.
Pihaknya meminta kepada dr. Yusi untuk mengungkapkan identitas sopir yang memberikannya informasi terkait anak SD dan SMA yang didatangkan dari Manggarai dan Manggarai Timur tersebut. Namun, ia tidak mengungkapnya.
Sebelumnya, Kepala UPTD Kesejahteraan Sosial Tuna Netra dan Karya Wanita Kupang Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yusi T Kusumawardhani, mengungkap siswa SD hingga SMA, diduga terlibat praktik prostitusi di Labuan Bajo.
"Dalam perjalanan kami dari Labuan Bajo ke Ruteng, ada satu hotel di Ruteng itu setiap hari Jumat pukul 11.00 Wita, menjadi tempat penampungan remaja putri SMP dan SMA. Bahkan anak SD kelas VI," kata Yusi, Selasa (20/5/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini