Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Pemprov Banten di Bank Rp 950 Miliar, Sekda: Tak Ada Pengendapan, Semua Diedarkan

Kompas.com - 23/10/2025, 17:50 WIB
Rasyid Ridho,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten menyebut dana simpanan di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) di bank tersisa Rp 950 miliar per 21 Oktober 2025.

Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Deden Apriandhi, membantah adanya dana yang mengendap di perbankan.

"Enggak ada (dana), semua sudah diedarkan dan diputar untuk meningkatkan perekonomian rakyat," kata Deden kepada wartawan.

Menurut Deden, saldo di perbankan bukan pengendapan, tetapi jarak antara uang masuk dengan pembayaran belanja sesuai program yang telah dicanangkan.

Baca juga: Andra Soni Sebut Paradoks Banten: Punya Banyak Pabrik, tetapi Pengangguran Tinggi

"Tapi, ini (dana) pasti terpakai karena kan pembelanjaan kami sudah berdasarkan perhitungan realisasi. Kalau pengendapan itu yang didepositokan di kita, enggak ada," ujar Deden.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banten, Rina Dewiyanti, menambahkan, realisasi pendapatan per 21 Oktober itu 70 persen, sedangkan realisasi belanjanya 60 persen.

Capaian realisasi itu, kata Rina, sudah di atas rata-rata nasional.

"Artinya spare posisi antara realisasi pendapatan dan belanja itu 10 persen, saldonya per 21 Oktober tinggal Rp 950 miliar. Rp 950 miliar itu sangat amat ideal, artinya tidak ada pengendapan," kata dia.

Sisa saldo RKUD dalam bentuk tersebut, lanjut Rina, dipergunakan untuk membiayai proses penyelenggaraan kegiatan program yang sudah disesuaikan dengan anggaran kas yang sudah ditetapkan di awal.

Baca juga: 3 Juta Warga Banten Sudah Jalani CKG, Terbanyak Terkena Hipertensi

"Sekarang gaji, nih, bentar lagi berarti saya keluarkan Rp 100 sekian miliar sesuai dengan pengajuan. Enggak mungkin dinolkan," tandas Rina.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti fenomena meningkatnya dana milik pemerintah daerah (pemda) yang belum terserap dan masih mengendap di perbankan.

Jumlahnya mencapai Rp 234 triliun, berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) per akhir September 2025.

Menurut Purbaya, kondisi ini menunjukkan masih lambatnya realisasi belanja daerah meski pemerintah pusat telah menyalurkan dana dengan cepat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Regional
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Regional
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau