KOMPAS.com - Persaingan dunia kerja semakin ketat, namun peluang tetap terbuka lebar bagi lulusan dari jurusan yang relevan dengan kebutuhan industri modern.
Di tengah perubahan teknologi dan tren global, sejumlah jurusan kuliah terbukti memiliki tingkat penyerapan kerja yang tinggi.
Bahkan sebagian besar lulusannya langsung mendapatkan pekerjaan dalam waktu kurang dari enam bulan setelah wisuda.
Jurusan-jurusan yang berorientasi pada keterampilan praktis, teknologi, serta sektor kesehatan dan bisnis, menjadi yang paling diminati oleh perusahaan di berbagai negara.
Fenomena ini juga sejalan dengan tren kebutuhan global terhadap tenaga profesional di bidang digital, analisis data, hingga energi berkelanjutan.
Berikut 10 jurusan kuliah yang memiliki peluang tertinggi untuk cepat bekerja setelah lulus, berdasarkan data dari Forbes, Research.com, dan LearningTech Edu.com.
Baca juga: 11 Jurusan Kuliah S1 yang Lulusannya Sulit Cari Kerja Sesuai Bidangnya
Lebih dari 94 persen lulusan keperawatan berhasil mendapatkan pekerjaan dalam tahun pertama setelah kelulusan.
Permintaan tinggi terhadap tenaga kesehatan, terutama setelah pandemi global, membuat profesi perawat dibutuhkan di berbagai sektor, mulai dari rumah sakit, klinik, hingga layanan home-care.
Selain itu, keperawatan juga menawarkan kestabilan karier dan mobilitas internasional, karena standar kompetensinya diakui di banyak negara.
Lebih dari 91 persen lulusan computer science bekerja di bidang terkait teknologi dalam waktu 6 bulan setelah lulus.
Bidang pekerjaan yang bisa dimasuki sangat luas, seperti pengembang perangkat lunak, analis data, ahli keamanan siber, dan machine learning engineer.
Kombinasi antara keterampilan teknis (coding, algoritma, big data) dan kemampuan problem-solving menjadi daya tarik utama lulusan jurusan ini di pasar kerja global.
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah Berpeluang Cepat Dapat Permanent Resident di Australia
Ilustrasi bekerja di kantor.Jurusan ini terus menjadi tulang punggung dunia bisnis. Tingkat penempatan kerja lulusan akuntansi mencapai 89 persen, dan keuangan 86 persen.
Perusahaan dari berbagai sektor, baik publik maupun swasta, membutuhkan tenaga ahli dalam pengelolaan keuangan, audit, serta analisis risiko.
Selain itu, profesi seperti akuntan publik, analis keuangan, dan konsultan pajak selalu memiliki permintaan yang stabil di pasar tenaga kerja.