KOMPAS.com - SMP Islam Al-Azhar 1 menegaskan langkah untuk mencegah aksi perundungan atau bullying di sekolah dengan kembali mengadakan Roots Day Angkatan ke-5 (Program anti bullying).
Kepala Sekolah SMP Islam Al-Azhar 1 Saripudin mengatakan, melalui program ini sekolah dan guru-guru ingin memastikan setiap anak bisa mendapatkan keamanan dan kebahagian di sekolah.
"Kami, khususnya SMP Islam Al-Azhar 1, berkomitmen untuk menciptakan rumah yang layak, rumah yang bahagia untuk anak-anak," kata Saripudin di puncak acara Roots Day Angkatan ke-5 di SMP Islam Al-Azhar 1, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Saripudin menjelaskan, Roots merupakan program anti perundungan yang dibuat oleh pemerintah bersama Unicef.
Baca juga: Beasiswa untuk Siswa SMP, Dapat Biaya Sekolah Penuh dan Uang Saku
Pada program ini SMP Islam Al-Azhar 1 menunjuk beberapa siswa untuk menjadi agen perubahan dan berani mencegah bullying di lingkungannya utamanya sekolah.
"Agen-agen ini akan membersamai teman-temannya. Menjadi sahabat ketika ada terjadi misalnya perundungan, mereka untuk dikuatkan untuk menjadi teman gitu," ujarnya.
Agen-agen tersebut, kata Saripudin, tidak dipilih oleh guru tetapi dipilih langsung oleh siswa melalui angket digital yang disebarkan.
Mereka yang terpilih dibimbing oleh para guru mendapatkan modul-modul selama tiga bulan dan ada sesi diskusi yang dilakukan terkait modul-modul tersebut.
"Bagaimana dari konsep apa itu perundungan, apa itu budaya asertif, apa itu budaya positif, bagaimana kalau menghadapi teman, kita harus berani, jujur, atau apabila terjadi sesuatu, itu kita ajarin semua," ungkapnya.
"Pokoknya konsep-konsep kedewasaan, konsep-konsep bagaimana sekolah ini menjadi rumah yang nyaman, yang ramah untuk anak-anak, itu kita ajari dari berbagai pertemuan," lanjut dia.
Baca juga: Psikolog Unpad: Guru dan Orangtua Jadi Kunci Utama Cegah Kasus Bully
Selain Roots, SMP Al-Azhar juga membuat banyak kegiatan lainnya untuk membantu anak-anak menyalurkan ekspresi masa mudanya.
Sehingga, potensi bullying akan semakin berkurang karena energi dan ekspresinya sudah tersalurkan melalui berbagai kegiatan yang disahkan dibuat oleh sekolah.
Saripudin pun berharap, para agen bisa mengamalkan apa yang sudah dipelajari dan menjadi teladan untuk membangun sekolah yang bahagia, ramah dan produktif untuk masa depan mereka.
"Tapi kalau anak-anak itu diberi wadah kegiatannya itu tuh programnya banyak sekali jadi dengan program itu anak-anak itu tersalurkan gitu," pungkas Saripudin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang