Roti Kolmbeng Khas Yogyakarta, Camilan dari Zaman Kolonial 

KOMPAS.com - Tidak ada salahnya untuk beli dan mencicipi panganan khas Kulon Progo saat berkunjung Yogyakarta yaitu roti kolmbeng. Roti ini konon sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. 

Pembuat roti kolmbeng di Dusun Diran, Sidorejo, Giman Ciptodiyono bercerita ia belajar membuat roti kolmbeng di Pabrik Pakualaman. 

Namun, pabrik tersebut sudah lama tutup dan akhirnya ia memutuskan untuk membuat roti ini di rumah. 

"Jadi sudah dari 38 tahun lalu saya memproduksi roti kolmbeng di rumah," kata Giman dikutip dari berita TribunJogja, Rabu (2/11/2022). 

Baca juga:

• 6 Warung Sate Klatak Legendaris di Yogyakarta, Ada yang Buka Sejak 1960
• 11 Cafe di Yogyakarta Buka dari Pagi untuk Kerja atau Selesaikan Tugas

Setiap harinya, Giman membuat tiga kali adonan untuk memproduksi roti kolmbeng. 

Sekali adonan, dibutuhkan bahan baku berupa tujuh kilogram tepung tapioka, lima kilogram gula pasir, lima kilogram telur, dan bahan lainnya.

Dari adonan tersebut, bisa menghasilkan 550 buah roti kolmbeng. 

Baca juga: Gudeg Mercon Bu Tinah, Kuliner Pedas Legendaris Yogyakarta

"Biasanya roti kolmbeng dipakai untuk tradisi nyadran (tradisi pembersihan makam). Kalau Lebaran biasanya untuk oleh-oleh bagi pembeli dari luar kota," ucapnya. 

Harga satu roti kolmbeng dihargai kisaran Rp 1.000 per buah. Harga roti kolmbeng bisa naik-turun, dipengaruhi oleh harga bahan baku.

Roti kolmbeng bisa kamu beli langsung di rumah Giman, di daerah Kulon Progo. Selain itu, roti ini juga dijual di Pasar Bantul, Pasar Imogiri, dan Pasar Beringharjo.   

Baca juga:

• 15 Tempat Beli Oleh-oleh di Yogyakarta, Ada Geplak dan Geblek
• 20 Jajanan dan Es Krim di Yogyakarta, Camilan Saat Wisata Kuliner