KOMPAS.com – Tradisi pembagian bubur samin untuk menu buka puasa sudah menjadi tradisi rutin sejak 1986 di Masjid Darussalam, Solo, Jawa Tengah.
Ramadhan kali ini, Masjid Darussalam kembali membagikan 1.200 porsi bubur samin gratis untuk masyarakat.
Pembagian dilakukan dua tahap, yakni sesudah salat Ashar untuk dibawa pulang warga, dan usai azan Magrib untuk menu berbuka puasa.
“Sampai tahun ini dibuat sekitar 1.200-1.400 porsi, 200 porsi untuk takjil masjid. 1200 untuk dibagi,” kata Wakil Ketua Takmir Masjid Darussalam Muhammad Mayasin, Senin (10/3/2025).
Menurut Mayasin, pembagian bubur banjar atau bubur samin khas Kalimantan ini bermula dari para sesepuh masjid, yang mengadakan buka puasa bersama.
Baca juga: Nikmatnya Buka Puasa dengan Bubur Samin di Masjid Darussalam Kota Solo
Buka puasa bersama dilakukan di Masjid Darussalam yang saat itu masih berupa langgar atau mushola kecil.
Para perantau ini baik yang belum sukses, maupun yang sudah sukses berkumpul untuk saling berbagi makanan.
Ada beragam menu buka puasa yang dibawa para jamaah saat itu, mulai dari nasi kuning, kue lumpur, bubur samin, dan aneka menu khas Banjar lainnya.
“Kemudian seiring berjalannya tahun, itu (bubur samin) yang paling cepat habis,” kata dia.
Akhirnya pada tahun 1985 disepakati untuk membuat bubur samin yang dibagikan ke para jemaah.
Para jamaah masjid setiap pulang lalu membagikan bubur ke para tetangga yang disambut dengan positif.
Selanjutnya pada tahun 1986, bubur samin mulai dibagikan secara masal kepada masyarakat umum.
Pembagian bubur samin terus berlanjut hingga sekarang.
Yasin mengatakan, pembagian bubur samin dilakukan dengan niatan memenuhi sunah Rasulullah. Sesuai sabda Rasul, memberi makan orang yang berpuasa maka akan mendapatkan pahala layaknya orang yang berpuasa.