KOLOMBO, KOMPAS.com – Sebuah bus yang mengangkut puluhan peziarah Buddha jatuh ke jurang di wilayah perbukitan Sri Lanka, Minggu (11/5/2025) dini hari. Insiden ini menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai lebih dari 30 penumpang lainnya.
Kecelakaan terjadi di Kotmale, kawasan dataran tinggi di bagian tengah Sri Lanka, saat bus melaju dari kota suci Kataragama menuju Kurunegala, sekitar 250 kilometer di utara.
Menurut polisi, kendaraan tersebut kehilangan kendali dan tergelincir ke jurang di tepi jalan sebelum matahari terbit.
Baca juga: Listrik di Sri Lanka Padam Total karena Ulah Seekor Monyet
“Lima belas orang meninggal dan kami telah mengirim 30 orang ke rumah sakit,” kata seorang pejabat kepolisian kepada AFP melalui sambungan telepon.
Ia menyebutkan, sebagian besar korban adalah peziarah Buddha, namun enggan disebutkan namanya karena tidak memiliki wewenang untuk memberikan pernyataan resmi kepada media.
Bus milik negara itu dilaporkan mengangkut sekitar 70 penumpang, melebihi kapasitas maksimum yang seharusnya hanya untuk 50 orang. Pihak berwenang kini tengah menyelidiki penyebab kecelakaan bus terjun ke jurang tersebut.
“Kami mencoba memastikan apakah itu kegagalan mekanis atau apakah pengemudi tertidur saat mengemudi,” ujar pejabat tersebut.
Kecelakaan ini disebut sebagai salah satu tragedi lalu lintas terburuk di Sri Lanka dalam beberapa dekade terakhir.
Negara pulau di Asia Selatan itu mencatat rata-rata 3.000 kematian akibat kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya, menjadikan jalanan Sri Lanka sebagai salah satu yang paling berbahaya di dunia.
Peristiwa serupa pernah terjadi pada April 2005 di Polgahawela. Saat itu, seorang sopir bus mencoba menerobos perlintasan kereta dan menabrak rangkaian kereta api.
Meski sopir selamat dengan luka ringan, sebanyak 37 penumpang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Baca juga: Enam Ekor Gajah Tewas Ditabrak Kereta Api di Sri Lanka
Sementara itu, pada Maret 2021, 13 penumpang dan seorang sopir bus pribadi meninggal dunia setelah kendaraan mereka jatuh ke jurang di Passara, sekitar 100 kilometer dari lokasi kecelakaan pada Minggu pagi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini